Sabtu, 30 September 2017

The Orgy Club: Welcome to the Club

The Orgy Club: Welcome to the Club





Gawang168 - Namaku Rico (20 tahun), seorang mahasiswa perantauan yang kuliah di ibukota. Aku

mau bercerita tentang pengalaman gilaku di sebuah kost-kostan mahasiswa. Kost-kostan itu untuk

campur pria dan wanita, beberapa dari penghuninya mahasiswa seperti aku dan beberapa

lainnya karyawan. Sebulan pertama segalanya nampak normal-normal saja, tapi beberapa hari

setelah bulan kedua barulah aku tahu rahasia seram (atau seru? tergantung dari mana

melihatnya) di tempat itu. Hari itu aku sedang bersiap-siap mau berangkat kuliah siang

ketika kulihat dari seberang kamar Hany (19 tahun), gadis cantik di kamar seberang yang

berpayudara montok, keluar dari kamarnya ke kamar mandi tanpa memakai apapun kecuali

sandal jepit. Handuk saja cuma ditenteng dengan tangan kirinya, sedang tangan kanannya

menenteng peralatan mandinya.




Gawang168 - Kulitnya yang putih mulus ditambah bodinya yang langsing dengan tinggi badan

yang  termasuk sedang serta bongkahan pantatnya yang bulat indah langsung membuatku menelan

ludah melihatnya. Aku yang masih pria normal terang saja terangsang disuguhi pemandangan tak

terduga ini dan langsung terkena komplikasi mata-jantung-kemaluan. Mataku melotot melihat

tubuh telanjangnya, jantungku langsung berdegup kencang, dan darahku langsung mengalir ke

bawah mengisi pembuluh darah di penisku hingga menegang. Setelah masuk ke kamar mandi,

entah sengaja atau tidak, Hany sedikit menutup pintu untuk menggantungkan handuk dan

pandangan matanya bertemu dengan pelototan mataku. Anehnya ia tidak terlihat kaget, malah

tersenyum menggoda dan sedikit meremas payudaranya sendiri. Yang lebih membuat jantungku

semakin berdebar-debar, tanpa terlebih dulu menutup pintu kamar mandi ia mengarahkan

gagang shower ke tubuhnya dan mengguyur badannya dengan santai-santai saja seakan aku yang

menonton dia mandi adalah hal yang normal. Beberapa saat setelah membilas tubuhnya untuk

membersihkan sabun di badannya ia menoleh ke belakang dan tersenyum nakal melihat padaku

yang daritadi terbengong di depan pintu kamarku. Kuliah langsung terlupakan begitu dia

menggunakan jemari telunjuk kanannya untuk mengajakku ke kamar mandi. Langsung saja aku

melemparkan diktat kuliahku ke kamar dan melepas seluruh bajuku, termasuk CD-ku, sehingga

burungku yang sudah bangkit dari tadi langsung seperti terbebas dari sangkarnya. Lalu aku

berjalan dengan agak pelan ke kamar mandi bersama itu. Tanpa malu-malu Hany menyambutku

dalam keadaan tanpa busana seperti itu. Saat aku masuk ke kamar mandi ia cuma tersenyum.

"Eh Rico...lu belum pernah mandi bareng cewek ya?"

"Pernah sih sama mantan gua dulu, tapi kalau yang seseksi kamu belum" jawabku sambil

mengagumi keindahan tubuhnya yang menggiurkan dalam keadaan basah seperti ini, terutama

bagian payudara dan pinggulnya yang semok itu.

Ia memutar tubuhnya hingga memunggungiku dan diraihnya kedua tanganku dan menggiring

keduanya ke payudaranya yang bulat itu. Aku lalu meremas puting gumpalan kenyal itu sambil

sedikit mengusap-usap dengan gerakan melingkar yang lembut. Bibirnya yang indah

mengeluarkan desahan yang membuat birahiku semakin membara.

"Aaahh.. eemmhh.. eemmhh.." saat ia sedikit menoleh ke samping, langsung saja kulumat

bibirnya itu.




Gawang168 - Desahannya sedikit tertahan dan bercampur dengan lenguhanku. Lalu tangan kiriku

mulai mencari klitorisnya dan mulai menggesek-gesekkan jariku ke daging sensitif itu dengan

lembut. Desahannya semakin menggema di dalam mulutku dan dipantulkan oleh dinding kamar

mandi. Aku sudah tak sabar lagi memasukkan penisku ke vaginanya. Maka setelah lima menitan

ber-french kiss dan grepe-grepe, aku membalikkan tubuhnya hingga menghadap ke arahku. Tapi

ia menolak sambil melepas pagutanku. Sambil sedikit mendesah ia bilang, "Gini aja, lebih kerasa

sodokannya!" seraya menunggingkan pantatnya ke arahku dan menyandarkan lengannya ke tembok.

Oke deh, pikirku sambil mendorong punggungnya supaya ia lebih menunduk. Tangan kananku

memegang batang penisku dan mengarahkan ke vaginanya yang telah siap menanti. Setelah

menempel pas di bibir vaginanya, langsung saja kutekan batang kemaluanku yang sudah tegang

hingga amblas ke dalamnya dengan perlahan.

"Aaarrgghh..!!" Hany mengerang panjang

"Kenapa Han? Sakit?" tanyaku sambil meremas payudaranya

"Agak sih....tapi enak...banget Ric.. uuhh.. aargghh.."

Agen Bola Terpercaya - Memang batang kemaluanku terjepit cukup ketat di antara dinding

vaginanya yang berdenyut - denyut sehingga terasa seperti dipijat. Sekali lagi Hany mengerang

lumayan keras waktu aku mulai mendorong pinggulku maju mundur. Vaginanya makin becek

sehingga penisku semakin enak keluar-masuk liang senggamanya itu. Sensasi yang kuperoleh pun

rasanya luar biasa sekali membuatku juga mulai mendesah-desah keenakan. Aku memegangi pantat

seksinya dan sesekali menamparnya dengan gemas. Lalu kutempelkan dadaku ke punggungnya dan

mulai meremas-remas payudara montoknya yang menggantung berat. Pasti teman-temanku tidak

percaya kalau aku berhasil bercinta dengan Hany, the most wanted girl in campus to sex with!

Sungguh gadis satu ini benar-benar menggairahkan. "Uuuhh.. aahh.." desahku ditimpali pekikan

.Hany.




Agen Bola Terpercaya - Tiba-tiba aku merasa ada cairan hangat mulai menjalar ke ujung kepala

batang kemaluanku. Tanpa sempat kutahan, air maniku pun keluar sebagian di dalam vagina Hany

karena belum sempat kecabut keluar, sedangkan sebagian lainnya bercipratan di pantat Hany. Pada

semburan berikutnya Hany sempat berputar dengan cepat, berlutut di depanku dan menerima

semprotan air maniku di wajah cantiknya. Ia membuka mulutnya menerima spermaku yang

menyemprot semakin lemah. Setelah itu ia mulai menjilati seluruh cairan putihku di

wajahnya dan mengusap-usap pantatnya untuk menyeka maniku yang ada di punggung dan

pantatnya lalu itu dijilatnya sampai habis. Aku merasa agak lemas setelah orgasme tapi

sangat puas dan parahnya aku kepingin lagi, hehehe...so pasti lah! Hany yang mengetahui

pikiranku berkata,

"Ric lanjutin saja di kamar aja yuk, dingin nih disini"

"Ok...kamar gua atau kamar lu Han?"

"Kamar gua ajalah. Kamarlu kan berantakan!" jawabnya tersenyum nakal

Aku nyengir malu. Lalu tiba-tiba aku mengangkat tubuhnya dan kugendong dia ke kamarnya.

Tubuhnya yang masih sedikit basah dengan air semakin membuatnya tampak menggairahkan

karena nampak berkilauan di bawah sinar matahari. Sesampainya di kamarnya aku rebahkan dia

di ranjangnya dan aku mulai menjilati semua sisa-sisa air yang menempel di tubuhnya. Dia

mulai mendesah-desah lagi saat kujilati puting coklatnya yang sudah kembali mengeras. Ia

lalu meraih kepalaku dan menekannya sehingga aku terbenam dalam-dalam ke payudaranya. Aku

yang sudah konak berat mulai mengenyot dan mengigiti putingnya dan sambil meremasinya.





Agen Bola Terpercaya - Desah kenikmatan Hany pun mengisi kamar berukuran sedang itu. Setelah

merasa puas menyusu payudaranya, aku mulai mengarahkan batang kemaluanku yang sudah keras

lagi ke dalam vaginanya. Dia memekik kaget saat penetrasi dan langsung kugenjot habis-habisan.

Jepitan dinding vaginanya benar-benar legit sampai aku mengerang-erang nikmat sekali dan ia

sendiri menjerit-jerit keenakan. Lalu aku melumat bibir tipisnya dan dia juga membalas

dengan bergairah. Dada kami bergesekan dan sensasi yang ditimbulkan benar-benar aduhai.

Lalu selang beberapa menit kemudian aku keluar lagi tanpa sempat kutahan.

"Han.. eemmhh.. keeluuaar.. dii.. daaleemm.. nniihh.." kata-kataku terputus-putus oleh

erang nikmat dan sensasi orgasme.

"Nnggakk.. papa.. kooqq.." rupanya dia juga mengalami sensasi yang sama.

Lalu aku ambruk di sampingnya untuk istirahat. Hany juga lelah kelihatannya.

"Rico.."

"Ya?"

"Welcome to the club!" katanya membuatku heran.

"Apa...what club?"

"The Orgy Club! Gini lho di sini, di kost-kostan ini, sex is totally free. Sama cewek

manapun di kost ini, kamu boleh main semaumu. Dan kalau ceweknya tidak mau, kamu boleh

perkosa dia. Di sini ceweknya adalah budak seks. Aku, Angeline, Amel, sama Sabrina yang

indo bule itu adalah budak-budak seks cowok di sini. Terus Alex, Leo, Anton, Joko, Mario,

Indra, bahkan Om Deddy yang punya kos plus istrinya, Mbak Eva, lalu Pak Kasimun si penjaga

kost ini, dan sekarang kamu berhak merkosa kita berempat.Tapi kami juga boleh minta main

kalau kepingin. Pokoknya totally free deh!"

Tentu saja aku agak kaget dan terperangah mendengarnya.

"Semua orang?" tanyaku.

"Pokoknya syaratnya adalah kamu orang kost di sini. Benernya kamu diajak Indra kost ke

sini bukan cuma untuk menghibur kamu yang baru putus sama mantanmu tapi karena dia juga

denger kamu orang yang asyik soal seks. selama sebulan ini kami sudah menyelidiki kamu

apakah kamu pantas atau nggak masuk klub ini, dan ternyata kamu cocok, selamat ya!"

katanya sambil mencium bibirku




Agen SBOBET Online Terpercaya - Perasaanku campur aduk, bingung, kaget juga senang.

Ternyata Indra punya tujuan lain mengajakku ngekost di sini. Dia ingin aku dapat melupakan Sarah

yang selingkuh dan mengenalkan dunia sex yang lebih bebas. Wah thank's Ndra! Lu emang sobat

mesum yang baik.

"Jadi gua berhak main dengan kalian cewek berempat walaupun kalian tidak mau?"

"Yup! Selain itu ada juga anggota dari luar kost yang sudah kita seleksi untuk meramaikan

klub?" jawab Hany dengan tersenyum.

“O gitu? Misalnya...?”

“Ada si Melinda, pacarnya Leo itu, terus Bang Obar si tukang anter galon air, Pak Somad,

tukang nasi goreng keliling langganan anak-anak di sini, terus Mbak Tari sama Mbak Mirna,

mereka juga available loh!”

“Mbak Tari? Mbak Mirna yang mana?”

“O iya dasar cowok, itu karyawati yang kerja di butik #### deket kampus, itu kan punya Mbak

Eva”

“Pantes gua ga tau, ga pernah main ke butik, kalau tau gitu, tar kapan-kapan main ke sana

juga ah hehehehe!” kataku, “ckk...ckkkk...gua baru tau ada perkumpulan segila ini, maklum

anak kota kecil hehehe...eh tapi apa aman Han, kalau kena grebek aparat kan berabe tuh?”

“Tenang...Om Deddy punya temen di kepolisian yang jadi backing kita, Pak Usno, itu tuh kan

lagi kapan tuh kita lagi main PS3 di ruang tengah, ada bapak agak gemuk yang datang itu”

“Ooo...itu jadi dia itu polisi ya?”

“Iya, sebagai balas jasanya dia juga dapet jatah dari kita cewek-cewek di sini”, terangnya,

“terus, satu lagi ini pasti lu suka Ric!”

“Wah apa lagi nih?” aku semakin penasaran dibuatnya.

“Klub kita ini, setiap bulan weekend pertama ngadain orgy di rumahnya Om Deddy. Di sana

acaranya seru deh, ada game-game nakal, tuker-tukeran pasangan, ujung-ujungnya ya orgy

party lah!”

Aku benar-benar kehabisan kata-kata, percaya tidak percaya, tapi aku benar-benar telah di

klub ini dan mengalaminya sendiri. Sungguh dalam hidup ini banyak hal yang di luar dugaan

dan pengetahuan kita.

“Ooo..., jadi waktu kapan itu gua balik ke sini sampe malem ga ada siapa-siapa selain Pak

Kasimun, ternyata lu orang lagi party ya? Pantes besok paginya gua liat muka lu orang pada

lemes gitu”

Hany mengangguk mengiyakan

"Emm.. weekend kan tiga hari lagi nih. Kali ini gua boleh dateng dong?"

"Like i Just said to you, lu kan udah anggota klub ini sekarang. Jadi lu berhak ke sana."

“Wah sik, asyik....asyik...beneran nih? ga sabar gua nunggunya!” aku kegirangan

mendengarnya, seperti mimpi saja, tapi semuanya nyata, aku baru saja mengalaminya sendiri

dengan teman sekampusku ini.

"Well...well, jadi calon member baru ini udah lolos seleksi ya!" tiba-tiba terdengar suara

dari arah pintu.




Agen SBOBET Online Terpercaya - Kami menoleh ke arah pintu yang lupa kututup. Ternyata

Angeline sudah berdiri di ambang pintu. Angel (24 tahun) adalah seorang pramugari sebuah

maskapai penerbangan lokal, maka tidak heran ia memiliki tubuh yang ideal, tinggi 172cm dengan

paha jenjang yang indah, ditambah wajahnya yang cantik dengan rambut sebahu. Dia berdiri di

depan pintu dengan seragam merah pramugarinya sambil menarik koper kecil berodanya. Sepertinya

ia baru saja bebas tugas setelah kira-kira seminggu lamanya tidak berada di kost karena tugas di luar.

"Eh Kak Angel, baru pulang nih?"

"Iya cape sih butuh istirahat sebenarnya, tapi mergokin lu orang lagi ngentot gua juga

jadi gatel nih" jawab Angel sambil menyandarkan bahunya ke kusen pintu, “Ric, welcome to

the club ya!

“Hehehe...iya Kak, omong-omong sekarang Kak Angel kepengen sama saya nih?” godaku

"Why not, sapa takut?" jawab Angel sambil wajahnya memerah menahan nafsunya.

"Tapi bentar ya, break dulu nih, cape baru garap si Hany nih!"

"Nih pake ini dong!" kata Hany sambil menarik laci di bufet sebelah ranjangnya dan

mengeluarkan sesatchet Irex lalu menyodorkannya padaku.




Agen SBOBET Online Terpercaya - Langsung kusambar Irex itu dan kuminum dengan semangat.

Kemudian aku turun dari ranjang dan menghampirinya. Kudorong tubuhnya ke dinding dan kupagut

bibirnya yang disambutnya dengan panas. Sambil bercumbu, tangan kami saling raba tubuh

pasangan masing-masing. Aku menggerayangi tubuhnya, roknya kusingkap dan kedua tanganku

meremas bongkahan pantatnya yang montok yang masih terbungkus pantyhouse hitamnya. Selang

beberapa menit kemudian pengaruh Irex tadi mulai terasa, tubuhku berangsur-angsur segar dan siap

memulai pertempuran berikutnya.

“Wow....udah keras lagi bo!” kata Angel yang memijat penisku yang mengeras perlahan-lahan

dalam genggamannya

Kemudian ia langsung berjongkok di depanku, tanpa basa-basi dicaploknya batang kemaluanku.

Setelah mengusap-usap batang penisku yang di dalam mulutnya dengan lidahnya, dia mulai

mengocok-ngocokku dengan memaju-mundurkan kepalanya. Kadang-kadang lidahnya menyusuri

bagian bawah batang kemaluanku dan mengemut buah zakarku.

"Aahh.. yaahh.. teruss.. terus...gituin Kak!" aku mendesah-desah, tidak kuat menahan

birahi dan aktivitas itu berlangsung agak lama.

Aku yang tidak sabar lagi segera menarik tubuh Angel dan mendudukkannya di tepi meja di

dekat pintu kamar, kuposisikan diriku di antara kedua belah paha jenjangnya.

"Kak Angel, saya udah gak tahan nih!" pintaku di tengah kecupan-kecupan liar kami.

"Aku juga Ric! Cepat kerjai memekku!" balas Angeline dengan tatapan sayu memelas penuh

nafsu.

"Hmm...Kakak bener-bener konak berat ya?" godaku sambil menciumi telinga dan lehernya.

"Nnngghh.. Give me that Rico! Please.." pinta Angeline

Aku memagut kembali bibirnya, sambil berciuman kupeloroti panty house hitam beserta celana

dalamnya, lalu kurenggangkan posisi kakinya agar mengangkang lebar. Terlihatlah kini di

hadapanku vagina vagina pramugari cantik yang merekah merah segar, kontras dengan kulitnya

yang putih. Bulu-bulu di sekitar vaginanya terpotong rapi, menandakan bahwa ia memang

cukup telaten merawat organ kewanitaannya tersebut. Pemandangan itu semakin membuatku tak

henti-hentinya menelan ludah. Aku duduk di kursi dan membenamkan wajahku ke selangkangan

Angel dan mulai menjilati liang kenikmatannya sambil kepalaku terus dipegang dan

dijambakinya. Sementara itu tanganku menyusup ke bawah kemejanya yang masih belum terbuka,

sampai di dadanya tanganku terus menyusup ke balik branya, akhirnya kupegang dan kuremas

payudaranya yang indah dan berkulit halus, putingnya kupermainkan hingga terasa makin

keras. Tak lama kemudian, kurasakan daerah vagina Angel bergetar dan makin lama getarannya

makin hebat, hingga tak akhirnya saat aku sedang menggigit-gigit kecil klitorisnya, Angel

pun mengerang panjang disertai tubuhnya mengejang.

"Ooghh iiyyaahh.. Terrusshh.. Mmmppffhh.. Ghhaahh.." desah Angel mengeluarkan cairan

orgasme dari vaginanya

Wajahku langsung tersembur oleh cairan bening yang hangat dari liang sorgawi Angel. Dengan

lahapnya aku menyeruput lelehan lendir kenikmatan yang tak henti-hentinya meleleh dari

dalam vagina Angel. Hal ini tentunya membuat Angel yang baru saja mencapai orgasme dilanda

rasa geli yang amat sangat.

"Hhhaahh ssttoopp!! Sttoopp!! Ghiillaahh.. Ohh Sttoopp Sshh.." erang Angel sambil berusaha

menjauhkan selangkangannya dari wajahku.

Tetapi aku justru tak mau memindahkan mulut dan jilatannya sedikit pun dari vagina yang

sedang dibanjiri cairan nikmat itu. Aku tidak mau melewati setetespun cairan gurih itu.

Mulut dan wajahku pun belepotan oleh lendirnya. Baru setelah kurasakan vaginanya telah

bersih, aku beranjak ke bibirnya. Dengan masih mengulum lendir dari vaginanya itu aku

menyuapkannya ke bibir indah di hadapanku. Angel langsung mengerti apa yang akan kuperbuat

terhadapnya. Ia pun langsung membuka mulutnya seraya berkata,

"Ludahin! Ludahin ke aku Ric!" pintanya dengan tatapan sayu menggairahkan sambil meremas-

remas lembut payudaranya sendiri.

Aku langsung meludahkannya ke dalam mulut pramugari cantik itu dan langsung disambutnya

dengan desahan bergairah.

"Mmmhh...enakkhh!" bisik Angeline setelah menelan lendir kenikmatannya sendiri.

Aku yang semakin terbakar gairahnya melihat adegan itu melucuti pakaian atasnya yang masih

tersisa. Setelan luar, kemeja, dan bra-nya pun berceceran di atas maupun meja kamar Hany

hingga Angel pun telanjang di hadapanku. Tubuh molek Angel membuatku melongo, sama

indahnya dengan Hany, namun lebih tinggi, dan payudaranya lebih kecil sedikit. Pemandangan

indah itu membuatku tak sabar lagi untuk memasukkan penisku ke dalam vaginanya. Aku pun

lalu menempelkan tubuhku ke tubuhnya yang terduduk di tepi meja sambil menggesekkan

penisku yang sejak tadi telah menegang penuh di vaginanya.

"Woow...kerasnya!" kagum Angel sambil menggenggam penisku.

"Aaahh.. Kak Angel.." lenguhku saat jemari lentiknya menggenggam dan meremas lembut

penisku.





Agen Casino Terpercaya Indonesia - Angel langsung mengocok penis di genggaman tangan

kanannya itu dengan penuh kelembutan. Sementara itu tangan kirinya mengusap-usap vaginanya

sendiri yang mulai basah kembali. Rupanya ia pun tak sabar ingin segera disetubuhi.

Dipindahkannya tangan kirinya yang sudah dibasahi lendir kenikmatannya ke penisku dan

dibalurinya penisku itu dengan lendirnya."Eeemmmh...anget Kak, enak!" bisikku sambil

memejamkan matanya.

"Hhhmm?? Anget? Aku punya yang panas Ric!" tantang Angel sambil menempelkan penisku ke

bibir vaginanya. "Cepat Ric! Masukin kontol lu, aku nggak sabar! Please.." katanya dekat

telingaku

"Ooowwhh.. Mmmhh.." desahnya ketika kudorong penisku membelah bibir vaginanya.

Angel mendongak sambil memejamkan matanya menikmati penetrasi yang kulakukan. Tanpa buang

waktu lagi aku mulai menggoyangkan pinggulku menghujam-hujam vaginanya. Penisku terasa

seperti ditarik dan diremas bersamaan karena seretnya vagina itu. Payudara Angel yang

berukuran sedang itu berguncang-guncang di hadapanku seolah mengundangku melumatnya. Aku

pun menyambar putingnya dengan gigiku dan menggigitnya tanpa berhenti menggenjotnya.

Beberapa barang seperti buku dan alat tulis di atas meja Hany berjatuhan ke bawah karena

tersenggol tangan Angel yang sedang seperti cacing kepanasan.

"Sshh... enak Ric, enak bangethhh!!" ujar Angel mendesis.

Bagaikan kuda liar, Angel juga aktif menggoyangkan pinggulnya sampai meja di bawahnya ikut

bergoyang dan berderit. Keringat menetes dengan di kening dan dadanya. Wajahnya yang

cantik terlihat semakin cantik meluapkan gairah di dalam dirinya.

"Ooohh.. Iyaahh terusshh Kak... Ssshh!" aku pun semakin meracau tak karuan.

Angel memelukku dengan erat, kuku-kuku di jarinya kadang menggores punggungku dan kakinya

melingkar di pinggang saya merapatkannya sehingga penisku terasa semakin rapat di

vaginanya. Tak henti-hentinya mulutnya mengeluarkan desahan nikmat. Sembari menggenjot

penisku dalam vaginanya, tangan kananku meremasi payudaranya. Aroma parfum berkelas yang

masih terasa pada tubuhnya menambah sensasi erotis persetubuhan kami. Beberapa lama

kemudian kami mencapai puncak berbarengan, aku ejakulasi dalam vagina Angel, spermaku

muncrat mengisi liang vaginanya. Sementara Angel memekik keras sambil mencengkeram

pundakku, wajahnya terlihat sangat menikmati orgasme yang baru saja dialaminya.

"Aaahh...aaahhh" ternyata masih terdengar suara desahan lain dari belakangku.

Wah, saking asyiknya dengan pramugari cantik ini, aku sampai lupa dengan Hany. Ternyata

dari tadi ia menonton kami sambil masturbasi dengan vibratornya hingga orgasme. Dengan

sisa-sisa tenagaku, aku mengangkat tubuh Angel yang sudah lemas ke ranjang. Setelahnya aku

membaringkan tubuhku di samping kedua wanita itu.

“Gimana? Puas ga?” tanya Hany

“Whew...puas banget, gua ga nyangka bisa masuk klub seperti ini, gua kirain yang ginian

cuma ada di negara-negara Eropa” jawabku sambil geleng-geleng kepala

“Kurang update lu Ric, jauh-jauh amat ke luar negeri, di Jakarta sekarang juga udah ada kok”

kata Angel, “kamu pernah baca Jakarta Undercover ga?” aku mengangguk, “klub kita masih skala

menengah atau malah kecil lah kalau dibanding yang diliput di sana, banyak yang lebih gila

lagi”




Agen Casino Terpercaya Indonesia - Saat itu Amelia (20 tahun) lewat depan kamarnya Hany. Dia

berhenti sejenak dan mengerenyitkan dahi melihat kami bertiga bugil di ranjang lalu meneruskan

langkahnya ke kamarnya.

“Ehhh....!” refleks aku jadi salah tingkah dan meraih guling menutupi tubuh telanjangku

Melihat reaksiku Hany dan Angeline malah tertawa.

“Hihihi...kita maklum kok, kan pendatang baru...masih malu-malu, kita dulu juga gitu, ya ga

Han?” kata Angel menyikut pelan ke Hany

“Iya lah, biasa aja...tar ke sana pasti ga bakal malu-malu lagi, yang ada mungkin malu-

maluin!” timpal Hany lalu keduanya tertawa renyah berbarengan.

“Iya ya hehehe...kan ini orgy club ya, jadi si Amel juga bisa dipake dong?” tanyaku setelah

baru sadar aku sudah jadi anggota klub,

Kan gua udah jelasin tadi Ric, Amel juga gua sebut tadi” kata Hany

“Bener nih? Dia itu kan good girl di kampus, lu orang ga main-main kan?” aku makin penasaran

dan antusias

“Ah...lu aja ga tau, si Amel emang di luaran ja’im Ric, tapi kalau udah

aaahh....aaahhh...aahhh...ganas loh dia hihihii!” sahut Angel

Jadi gua bisa entotin dia? Terus katanya ada aturan kalau ga mau boleh diperkosa kan Han?”

tanyaku meyakinkan

"Yoi man! Rape her as the way you like it!" Hany memberiku semangat.

Aku segera keluar dari kamar Hany meninggalkannya dan Angel untuk mencari Amel tanpa

memakai apa-apa, hanya sandal jepit. Seperti juga Hany, Amel adalah teman kampusku,

bedanya Amel sefakultas denganku sedangkan Hany berbeda. Ia lebih tua empat bulan dariku

dan terpaut satu angkatan di atasku. Kami pernah sekelas dalam dua mata kuliah, dari

situlah aku mengenalnya walau tidak dekat. Maka ketika pertama kali masuk ke kost ini, ia

adalah orang yang kukenal selain Indra. Dari situ kami semakin dekat karena aku kadang

bertanya tentang kuliah dan juga pernah meminjam diktat darinya. Selama ini aku

menganggapnya cewek baik-baik karena baik di kampus maupun di kost ia berpakaian biasa

saja, tidak terbilang seksi, paling kalau malam pakai celana pendek atau kaos tanpa

lengan, yang menurutku sih wajar. Memang aku pernah agak heran ketika suatu hari tidak

sengaja aku melihat Bang Obar, si tukang air, keluar dari kamar Amel yang sebelumnya

tertutup. Waktu itu sih tidak ada pikiran negatif, mungkin baru membantu Amel memperbaiki

dispenser atau apa mungkin. Tidak kusangka ternyata ia anggota orgy club, yang berarti

bisa dipakai. Amel memiliki wajah yang manis dengan postur sedang, sedikit lebih jangkung

dari Hany. Payudaranya lumayan besar sehingga kalau sedang memakai kaos ketat akan tampak

sangat menantang.

Kulihat pintu kamar Amel setengah terbuka, tapi ia tidak ada di dalam. Hmmm...mungkin dia

ke lantai atas untuk menjemur baju. Segera aku menaiki tangga ke atas. Benar saja Amel

sedang mencuci. Saat kudatangi ia dalam posisi berjongkok membelakangiku dan memasukkan

cucian ke dalam mesin cuci.

Hah...Rico, mau apa?” ia membalik kaget begitu mendengar aku masuk dan menutup pintu.

"Hehehe...pura-pura ga tau ah lu Mel, kan aturan orgy club: setiap cewek jadi budak seks.

kalau gak mau boleh diperkosa. Ya kan?" tanyaku berjalan mendekatinya

Ehh...iya tapi...gak sekarang please...gua lagi ga pengen!” Amel terlihat panik sambil

melangkah mundur.

“Makanya Mel, gua bikin lu kepengen deh, ketagihan malah hehehe!” aku semakin mendekatinya

Ketika Amel mundur untuk menghindar, dia langsung kepepet pada tembok di belakangnya. Saat

itu dengan sigap kupeluk badannya yang ramping dan kudekap ke tubuhku.

“Jangan Ric...gila lu...jangan!!” Amel meronta berusaha lepas dariku.

Sementara aku melanjutkan aksiku. Tangaku menyingkap rok denimnya sehingga paha mulusnya

terekspos, kuraba dan kurasakan kemulusannya hingga akhirnya tanganku menyentuh wilayah

segitiga emasnya yang masih terbungkus celana dalam. Jariku dengan liar mengelus-elus

wilayah sensitif itu, sebentar saja sudah terasa basah menembus celana dalamnya.

"Kok panik Mel? Lu juga kan anggota klub. Budak seks dong artinya!" kataku menggodanya.

"Ehh...tapi...eeemmm" belum sempat kalimatnya selesai bibirnya sudah kulumat.

Dia menggeleng-gelengkan kepala berusaha melepaskan bibirku dari bibirnya dan menjauhkan

tanganku dari tubuhnya namun tidak berhasil karena aku lebih kuat. Kudesak dia ke dinding

sambil terus melumat bibirnya, mulutnya masih terkatup belum mau membuka. Dia memberontak

dan secara tiba-tiba dia berhasil lepas dari cengkeramanku. Namun dengan sigap aku

berhasil meraih pergelangan tangannya, kudorong dan kuhimpit dia ke arah mesin cuci.

Aaawww...sakit!!” erangnya saat kutelikung tangannya ke belakang.

Tanganku yang satu menyusup lewat bagian atas celana dalamnya dan mulai mengobok-obok di

dalamnya. Aku merasakan bulu-bulu kemaluannya yang sangat lebat, di antara kerimbunan

bulunya jariku segera mengarah ke belahannya dan menyeruak masuk.

“Aaahhh Ric!!” erangnya ketika kugesek-gesekkan jariku pada bibir vaginanya yang sudah

becek.




Agen Casino Terpercaya Indonesia - Kuintensifkan serangan jariku pada vaginanya untuk

menjinakkannya. Tubuhnya menggeliat - geliat menahan sensasi itu. Beberapa saat kemudian setelah

merasa ia tidak terlalu memberontak lagi, aku melepaskan tangannya dan beralih menyingkap

kaosnya sehingga kelihatan dada montoknya yang masih tertutup bra berwarna pink bergerak naik

turun mengikuti irama nafasnya. Kemudian kutarik ke atas cup branya dan terpampanglah kedua

gunung kembar Amel yang indah dengan putingnya yang kemerahan tegang naik turun dengan

cepat karena nafasnya sudah yang tidak teratur.

Mel, gua entot sekarang ya, udah basah gini, lu juga konak kan wakaka!” sahutku sambil

memeloroti celana dalamnya hingga ke lutut dan kutempelkan kepala penisku ke bibir

vaginanya.

"Ooohh.., oohh.., jaanggaann.., jaannggaann!" tolaknya namun dengan suara mendesah

"Ssttt...jangan ribut Mel...tar kedengeran orang di luar, kita lagi outdoor loh, mendingan

enjoy my cock, wether you like it or not!"

Aaaaahh!” sebuah desahan panjang terlontar dari mulutnya saat kutekan penisku hingga amblas

ke vaginanya.

Setelah semakin lama semakin penisku semakin lancar keluar masuk ke vaginanya karena

daerah itu semakin berlendir. Aku dapat merasakan penisku masuk hingga menyentuh ke dalam

rahimnya. Aku menyetubuhinya dengan tempo sedang sambil memberikan sentuhan-sentuhan

erotis pada tubuhnya dengan lembut. Lama-lama dia pun terhanyut dalam permainan yang

kupimpin dan mulai mengikuti iramanya. Kedua puting payudaranya kupilin-pilin sampai

terasa semakin keras di tanganku. Kuperhatikan roman wajahnya yang manis itu semakin merah

dan semakin menggairahkan kalau lagi horny begitu.

"Ooohh.. Mmmhh.." desah Amel mengiringi persetubuhan kami.

"Mel... Ssshh...asoy Mel!!" lenguhku, “lu suka kan dientotin gini?”

"Ngaco...siapa yang enjoy?" sahut Amel sewot

Hhhmmm...masih jaim juga nih cewek, akan kukerjai dia sampai takluk. Maka di tengah

genjotan tiba-tiba aku berhenti dan kucabut perlahan penisku.

“Loh kok?” Amel membalik dan menatapku heran, terlihat sekali ia merasa kekecewa dan

tanggung, ia pasti masih menginginkan penisku berada dalam relung kewanitaannya dan

mengobok-oboknya dengan ganas.

“Loh kok apa Mel, kan katanya siapa yang enjoy?” kataku dengan senyum menggoda

Kupandangi wajah kecewa Amel sambil tetap meremas-remas payudaranya.

"Please...Ric!" ucapnya pelan.

Please apa? Ngomong dong!” kataku terus menggodanya.

Jarinya bergerak menggantikan penisku bermain di sekitar kemaluannya. Digosok-gosoknya

vaginanya yang sudah benar-benar becek itu. Ia benar-benar menginginkan penis ku terus

mengobok-obok vaginanya. Sambil mengelus-elus dan mengeluar masukkan jari tangan kanannya

ke dalam vaginanya, ia menggelinjang dan merintih. Sementara itu tangan kirinya mulai

meremas-remas payudaranya sendiri.

"Please...perkosa guaa...entot gua...aahhh...perlakukan aku sesukamu Ric! " racau Amel

tanpa malu-malu lagi.





Agen Judi Online Terpercaya - Tidak pernah kusangka Amel yang terlihat seperti gadis alim itu

bisa memohon seperti orang haus seks seperti ini. Penampilan memang seringkali menipu. Aku

masih terus menggodanya, kupegang selangkangannya dan jariku bergerak mengocoki vaginanya

menyebabkan ia semakin terbakar birahi dan semakin mendesis-desis serta menggeliat tak karuan.

Kuangkat dagunya lalu aku mulai mencium mulutnya, kumainkan lidahnya. Sambil terus berciuman

dan mendekap tubuhnya, aku menurunkan tubuhku hingga terduduk di sebelah mesin cuci dan

bersandar ke tembok sementara Amel kini di pangkuanku. Mulutku turun ke dadanya dan menciumi

payudaranya, kukenyot-kenyot kedua payudaranya bergantian sampai basah kuyup karena

keringat dan juga air liurku.

“Naik sini Mel!” kataku sambil memegang penisku.

Tanpa buang-buang waktu, Amel pun menaiki batang kejantananku hingga benda itu terbenam

dalam vaginanya.

"Aahh.. aahh..!" erangannya menahan nikmat.

Amel mulai menaik-turunkan tubuhnya dari tempo lambat berangsur-angsur naik dan cepat

sekali sampai terdengar suara becek seiring dengan suara benturan alat kelamin kami.

Slep.. slep...cplok.. cplok...demikian kira-kira bunyinya.Ekspresi wajahnya yang sedang

menikmati genjotan penisku dalam vaginanya benar-benar seksi. Kedua payudaranya yang

bergoyang-goyang di depan wajahku kembali kuhisap sekaligus kuhirup aroma tubuhnya yang

berkeringat bercampur wangi parfumnya, membuat gairahku bertambah. Wajah Amel menengadah

ke atas sambil terus mendesah, leher jenjangnya basah dengan keringat. Gerakan pinggul nya

semakin tak beraturan, kadang berputar kadang naik-turun. Penisku pun makin basah oleh

cairan yang keluar dari liang kemaluannya. Sambil terus bergerak naik-turun, ia meremasi

rambutku dan menekan wajahku ke payudaranya

“Isepin Ric, isep yang kuat....aahhh enak!!” desahnya lirih.

Akupun mengenyot payudaranya semakin liar, tanganku juga terus menggerangi bagian tubuh

lainnya.

Tak lama kemudian Amel merintih, "Ooh...Ric, gua mau keluar...uuhhhhh...".

Dengan menahan sekuat tenaga agar tidak orgasme duluan, aku yang tadinya pasif, kini

menggerakkan pinggul menyambut genjotan dalam vaginanya. Dan....

"Arrggghhh....keluar Ric!!", Amel mendesah panjang seperti melepaskan suatu beban berat

dalam dirinya.

Sedangkan aku hanya bisa menambah 2-3 sentakan lagi sebelum kutarik keluar penisku. Aku

ingin keluar di mulutnya dan merasakan teknik oralnya.

Isepin Mel!” kataku seraya menurunkan dia dari pangkuanku

Aku lalu berdiri sementara Amel berlutut di hadapanku meraih penisku yang sudah basah. Ia

membuka mulutnya dan mengarahkan senjataku ke sana, dan....

"Aaakkhh.." erangku saat ia mulai mengulum kepala penisku.

"Eeemmmm.....mmhhh" gumam Amel saat mengulum penisku

Tangannya tidak diam saja, kadang mengocok, kadang membelai lembut batang penisku. Mataku

setengah terpejam menikmati pelayanan mulut Amel terhadap penisku. Amel pun kelihatannya

sangat menikmati mengoral penisku. Sensasi yang ditimbulkan akibat sapuan lidahnya pada

kepala penisku membuatku tegang sehingga tanganku meremas rambut Amel. Tangan kananku

meraih payudaranya dan memijatinya lembut, sementara tangan kiriku mengelusi kepalanya.

Tidak sampai lima menit kemudian, spermaku muncrat di dalam mulutnya. Amel sempat kaget

ketika penisku memuntahkan lahar putihnya karena aku tidak memberinya peringatan, tapi

selanjutnya ia dapat menguasai semprotan-semprotan itu, tidak terlalu banyak memang karena

sudah terkuras sebagian ketika bersama Hany dan Angeline sebelumnya. Mulutnya baru lepas

ketika penisku berhenti ejakulasi dan menyusut. Setelah itu ia menelan semua sperma yang

tersisa di mulutnya.




Agen Judi Online Terpercaya - Setelah selesai, Amel bangkit, ia memungut bra dan celana

dalamnya yang berceceran lalu dipakainya kembali dan merapikan kaos serta roknya yang telah

tersingkap ke atas. Ia lalu memberikan kecupan ringan di bibirku

"Puas?” tanyanya

Aku hanya mengganguk kemudian memeluknya.

"Udah ah! Sekarang bantuin gua aja!” sahutnya melepaskan diri dari dekapanku.

Aku membantunya memasukkan cucian dalam ember ke mesin cuci sambil ngobrol-ngobrol santai

menghilangkan kecanggungan diantara kita. Dia bercerita tentang awalnya masuk kost ‘gila’

ini, ternyata kasusnya mirip denganku, pacarnya diam-diam menduakannya dengan gadis lain

setelah berhasil merebut keperawanannya. Seorang kakak kelas, yang dulu pernah kost disini

tapi sudah keluar setelah lulus, yang mengajaknya ke sini. Di kost/ klub orgy ini Amel

juga dapat melampiaskan sisi liar dalam dirinya, dimana ia merasa jenuh dengan imej cewek

alim atau mahasiswi teladan. Status cewek alim tersebut juga memberinya nilai lebih karena

lebih mewarnai kehidupan seks di klub ini. Ia juga mengaku sangat enjoy menjadi budak seks

di klub ini, setidaknya untuk saat ini. Gilaaa....!! Dunia ini makin aneh aja.

Jujur aja gua lebih suka diperkosa, langsung spontan gitu daripada dikasih rayuan-rayuan

gombal, sok gentle ke gua yang ujung-ujungnya ngajak ML juga” demikian pengakuan Amel

padaku, “di klub ini lah gua bisa menjadi diri gua yang lain selain sehari-hari yang

membosankan itu”

Setelah memasukkan semua cucian ke mesin cuci lalu menyalakannya sambil ngobrol beberapa

topik yang nggak jelas, aku mengajak Amel makan bareng karena memang sudah waktunya makan

siang dan aku masih belum makan sejak bangun tadi, tentu perut keroncongan apalagi tenaga

terkuras menggarap tiga wanita.

Ih...ogah!” katanya sambil mengernyitkan dahi dan memandangku, “ntar gua dikira makan sama

orang gila ga pake baju kaya gini!” lanjutnya sambil meremas penisku dan tersenyum.

Eehhehe....ya gua pake baju dulu lah, yuk turun!” ajakku cengengesan

Akhirnya kita turun bareng. Di bawah, sayup-sayup terdengar suara erangan dari kamar

Angeline yang terletak dekat tangga, pintunya tidak tertutup benar sehingga suara itu

semakin terdengar ketika kami makin mendekatinya.

Wah Kak Angel keliatannya lagi asyik tuh Mel, padahal baru pulang dia!” kataku

Liat aja kalau mau, ga usah malu-malu gitu!” kata Amel sambil dengan santainya mendorong

pintu kamar Angeline hingga terbuka.

Aku langsung terpana melihat adegan di atas ranjang dimana Angel sedang berdogie-style

dengan Bang Obar, si tukang air, sambil menjilati vagina Hany yang duduk bersandar pada

kepala ranjang dengan mengakangkan kedua kakinya. Ketiganya hanya menoleh sebentar ke arah

pintu dan melanjutkan pergumulan mereka ketika melihat yang datang adalah kami.

Dah biasa kok di sini, asal liat situasi aja” kata Amel, “lu orang mau titip apa ga? Kita

mau keluar makan nih” tanyanya pada Hany dan Angel yang sedang asyik berthreesome

Emang mau pada kemana nih? Eeeemmmh!” tanya Hany yang sedang menikmati jilatan Angel pada

vaginanya.

Paling ke pujasera seberang warnet itu Han” jawabku

Kalo gitu...titip pempek ya...aahh....dua kapal selam besar, yang pedes...aaahhh....iyah

Kak, jilat lebih dalam!” desahnya sambil meremas rambut Angel

Sementara itu Angel masih ditunggangi oleh Bang Obar yang terus memompa lubang vaginanya

dengan tusukan-tusukan yang keras sehingga tubuh telanjangnya tersentak-sentak dan

terkadang bibir luar kemaluannya ikut melesak masuk karena kecepatan sodokan penis pria

itu, ditambah lagi ukurannya lumayan besar. Payudara Angel yang indah itupun tak lepas

dari sasaran Bang Obar, kedua daging kenyal itu diremas dengan penuh nafsu oleh si

pengantar air tersebut dari belakang sembari sesekali meremas dan menampar pantatnya.

Enak kan Non Angel? udah lama gak ketemu, Abang kangen banget nih” sahur Bang Obar, “Ayo

ikutan aja sini daripada bengong gitu!” ajaknya pada kami.

Ngga ah, laper, cape, lagian di dalem udah sempit gitu!” jawab Amel dengan santai, “gih...lu

pake baju dulu Ric!” ia menyapukan pandangan

Okay....tunggu ya Mel!”




Agen Judi Online Terpercaya - Aku buru-buru ke kamar untuk segera berpakaian. Setelah

memakai baju dan celana kupastikan HP dan dompet sudah masuk ke celana, lalu aku masuk ke

kamar mandi di kamarku untuk pipis dan merapikan rambut. Merasa sudah cukup berbenah diri, aku

pun siap berangkat. Tapi sebelum aku melangkahkan kaki keluar kamar aku sudah tercekat melihat

Pak Kasimun tengah mendekap tubuh Amel dari belakang sambil menciumi leher jenjangnya. Mata

Amel setengah terpejam menikmati belaian Pak Kasimun pada tubuhnya, tangannya terlihat

mengelus-elus selangkangan si penjaga kost itu dari luar celananya. Sementara tangan Pak Kasimun

menyingkap rok denimnya dan mengelusi paha mulusnya, tangan satunya menyingkap kaos Amel

hingga bra-nya terlihat lalu dengan lincah menyusup ke balik cup bra itu. Penasaran dan

nafsu, aku menunda keluar dan terus mengintip dari jendela kamarku.

Eeenngghh!” Amel mendesah lebih keras ketika tangan Pak Kasimun masuk ke balik celana

dalamnya dan mengobok-obok di sana, “jangan sekarang Pak, mau keluar dulu nih!” erangnya

lirih.

“Sebentar aja Non, kan Den Rico nya juga masih beres-beres di kamar tuh” jawab pria itu

sambil melirik ke kamarku, namun tidak melihatku karena aku mengintip melalui celah antara

tirai yang menutupi jendela kamar.

Aku terangsang dan penasaran untuk melihat tindakan mereka berdua lebih jauh tapi tidak

tahu kenapa, kok saat itu ada rasa cemburu dalam diriku melihat Amel diperlakukan seperti

itu, oleh penjaga kost bertampang di bawah standar itu pula. Apakah mulai timbul rasa suka

pada Amel dalam hatiku? Padahal selama ini aku tidak pernah menaruh perasaan tersebut

terhadapnya walau memang kuakui kecantikan dan prestasinya yang cukup lumayan di kampus.

Namun saat ini aku memutuskan untuk terus menyaksikan mereka tanpa berusaha

menghentikannya. Pak Kasimun mendorong tubuh Amel hingga terhimpit pada tembok di sebelah

pintu kamar Angeline, kemudian tangannya dengan lincah menurunkan celana dalam Amel hingga

ke lutut dan kakinya menggeser sedikit kedua kaki Amel agar lebih membuka. Setelahnya,

pria itu dengan buru-buru membuka resleting celananya dan mengeluarkan penisnya. Wah benda

itu lumayan gede juga dan masih ngaceng.


"Oghh.." kudengar lenguhan Pak Kasimun saat ujung penisnya melesak ke vagina Amel.

"Hkk.. Hh.. Shh.. Ouchh" Amel juga mendesis tercekat.

Pak Kasimun sepertinya agak kesulitan mendorong penisnya masuk ke dalam liang vagina Amel

yang lumayan peret itu. Berkali-kali ia terus mendorong batang penisnya. Amel pun ikut

membantunya dengan menggeser pantatnya hingga penis pria itu terdorong masuk. Tubuhku

gemetar karena terangsang menonton adegan mereka

"Ouchh.. Hhahh.." desahan Amel semakin nyaring terdengar

Dengan pelan Pak Kasimun kembali menarik penisnya dari liang vagina Amel lalu didorongnya

lagi hingga bertambah dalam batang itu menerobos masuk ke dalam vagina Amel yang sudah

mulai bisa beradaptasi. Kini mulailah si penjaga kost itu bergerak maju mundur dengan

cepat. Tangan Pak Kasimun yang tadinya berpegangan pada kedua sisi pinggul Amel mulai

menyusup ke balik branya yang sudah tersingkap dan bergerak meremas kedua payudaranya.

Tubuh Amel menggelinjang saat menikmati sodokan Pak Kasimun dengan tempo cepat itu

ditambah remasan pada payudaranya. Sungguh pemandangan yang sexy. Posisi bersetubuhnya

persis seperti ketika denganku di tempat jemuran tadi. Setelah kurang lebih lima menit

menyaksikan adegan yang mendebarkan itu, perasaanku sungguh campur aduk antara horny dan

juga cemburu.

"Aauw..aaauww...udah mau Pak!" erang Amel sambil mendongakkan kepalanya,

Bapak juga Non...uuuhh enaknya memek Non!” sahut Pak Kasimun sambil mempercepat kocokan

penisnya

Tak lama kemudian tampak tubuh Amel mengejang diiringi erangan panjangnya "Aahh.. aakkhh..

oohh keluaar Pak!" matanya membeliak-beliak dan mulutnya terbuka menganga lebar.

Kini aku pun keluar dari pengintaian menghampiri mereka. Kulihat mereka sepertinya biasa

saja kupergoki dalam keadaan seperti itu,

"Ooppss...Den Rico" sapa Pak Kasimun "selamat yah Den, akhirnya masuk jadi anggota juga"

katanya.

Uuuhh...lama amat sih, jadi aja gua keburu dientot sama Pak Kasimun tuh” Amel sedikit

mengomel sambil merapikan kembali pakaiannya, “Yuk buruan, gua laper nih!”

Di dalam kamar sana, pergumulan panas masih berlanjut, kini Hany sedang naik turun di atas

penis Bang Obar sementara Angel berlutut di atas wajah si pengantar air itu berhadapan

dengan Hany, keduanya berpelukan saling berpagutan bibir dan saling raba tubuh masing-

masing. Bang Obar yang berbaring telentang di bawah kedua wanita itu sepertinya enjoy

banget melumat dan mengorek-ngorek vagina Angel sambil menikmati penisnya dikocok-kocok

oleh vagina Hany. Adegan selanjutnya terputus karena Amel menutup pintu kamar itu dan

menarik lenganku agar segera beranjak dari situ.

Ntar malem yah Non! Hehehe...bapak tunggu nih!” goda Pak Kasimun sambil meremas pantat

Amel.

Yah, asal saya udah selesai bikin tugas kuliah deh” jawab Amel asal

Kuraih tangan Amel dan berlalu dari situ. Saat kugenggam tangannya kurasakan jantungku

berdegub lebih cepat, apakah memang benar mulai timbul rasa suka pada Amel? Aku belum bisa

menjawabnya, biarlah semua berjalan secara alami saja. Yang pasti sekarang ini aku ingin

makan dulu mengisi perut dan mereload tenagaku sebelum cerita ini berlanjut.



Salam admin Gawang168 Agen Bola Online | Agen SBOBET Online Terpercaya Indonesia | Agen Casino Terpercaya Indonesia | Agen Judi Casino Terpercaya | Agen Judi Online Terpercaya | Agen Bola Terpercaya

1 komentar:

  1. https://kabarlengkapterkini.blogspot.com/2018/02/viral-video-cafe-dengan-pelayan.html?showComment=1519336399725#c3296898908181346065

    BalasHapus