Jumat, 25 Agustus 2017

Keusilan Berbuah Sex

Keusilan Berbuah Sex




Agen Poker Terpercaya - Di siang hari yang terik itu, Nina tergesa-gesa turun dari taksi yang ditumpanginya. Setelah membayar ongkos taksi, nina buru-buru melangkah mendekati pagar tinggi besar sebuah rumah mewah di bilangan jakarta tersebut dan menekan belnya dengan tidak sabar. Tak butuh waktu lama, seorang wanita paruh baya berjalan tergopoh-gopoh menuju pagar untuk menyambutnya.


“Eh, neng nina. Bibi kirain siapa.”


“Iya bi, cepetan dong panas nih.”


“Iya iya neng masuk..”




Agen Poker Terpercaya - Nina dengan segera melenggang masuk kedalam rumah tanpa ba-bi-bu. Ia mengibas-ngibaskan kerah seragam SMA nya setibanya didalam, berusaha mengusir rasa gerah di tubuhnya. Bi rumi pun tak selang lama ikut masuk kedalam dan mengunci pintu.


“Orang-orang belom pada pulang ya?” tanya Nina lagi begitu masuk kedalam rumah “Belom neng, tapi tadi non Cynthia udah bilang kok neng Nina mau dateng. Cuman ada mas Tomi aja yang udah pulang sejam yang lalu. Paling lagi di kamarnya.

“Oh gitu, yauda deh. Saya ke kamarnya Cynthia yah bi. Disana aja ngadem.”

“Iya neng, bibi lanjut masak ya.’


Dan bi rumi pun menghilang ke belakang, menyisakan nina sendirian. Nina pun dengan santai melenggang ke lantai dua menuju kamar Cynthia. Nina dan Cynthia sudah bersahabat sejak lama sedari SD dan SMP. Bahkan ketika mereka berpisah sekolah di SMA persahabatan mereka masih tetap erat. Sedari SD hingga SMP Nina kerap bermain ke rumah Cynthia. Tak jarang di akhir minggu Nina menginap disana, jadi seisi rumah sudah menganggap Nina seperti keluarga sendiri.


Setibanya ia di kamar Cynthia, Nina segera melempar tasnya ke lantai dan menjatuhkan badannya di kasur. Cythia sendiri masih ada les tambahan hingga jam 4 sore sehingga ia belum masih akan pulang hingga beberapa jam kedepan. Nina sendiri sebelumnya sudah berencana untuk bermain ke rumah pacarnya. Namun karena satu dan lain hal, rencana berduaan tersebut gagal dan akhirnya Nina memilih untuk menghabiskan waktu saja di rumah Cntyhia. Dengan kesal, Nina hanya membolak-balik hapenya saja untuk membunuh waktu namun hal tersebut malah membuat ia makin kesal. Akhirnya ia pun bangkit dari kasur dan beranjak keluar dari kamar.


Baru saja ia melongok keluar pintu, matanya tertuju kearah pintu kamar Tomi diseberang kamar Cynthia yang ternyata sedikit terbuka. Karena tidak ada kerjaan, Nina pun memutuskan untuk mengisengi Tomi saja. Tomi sendiri adalah adik Cynthia satu-satunya yang terpaut jarak beberapa tahun. Saat itu Tomi sudah menginjak kelas 3 SMP, namun badannya tinggi besar mungkin karena ia rajin berlatih basket sedari SD. Bahkan kini tomi juga rajin berolahraga di Gym sehingga membuat badannya yang sudah tinggi menjulang semakin kekar. Meski ia akui Tomi sudah jauh berbeda dari yang dulu, namun tetap saja di mata Nina, Tomi adalah anak kecil ingusan yang selalu jadi bahan kejahilan dirinya dan Cynthia.


Sambil berjingkat-jingkat Nina menghampiri kamar Tomi dan melongok sedikit kedalam diantara celah pintu. Nampak Tomi tengah duduk didepan meja komputer membelakangi pintu sembari mengenakan headphone. Nina pun mengendap-endap mendekati Tomi yang kala itu hanya mengenakan boxer yang terpaku didepan komputer. Namun ketika ia baru hendak menepuk bahu Tomi, Nina tercekat melihat layar komputer Tomi. Nina baru tersadar Tomi ternyata sedari tadi tengah menonton film porno di komputernya. Ia nampak begitu berkonsentrasi bahkan hingga tak menyadari Nina sudah berada tepat di belakangnya. Nina mengurungkan niatnya sebentar dan bergeleng-geleng sendiri menahan geli melihat tingkah polah Tomi yang sedang bernapas tak beraturan. Kini bahkan tangan kiri Toni mulai bergerak merabai gundukan boxernya sendiri. Saat itulah Nina segera ambil tindakan dan menepuk kedua bahu Tomi sambil berteriak kencang.


“HAYO LAGI NGAPAIN!”




Agen Poker Terpercaya - Tomi nyaris terjengkang kebelakang sangking kagetnya. Headphone nya bahkan ikut terbelit ketika ia terjungkal sangking kagetnya. Dengan cepat Tomi mematikan layar komputernya dan berdiri dengan terengah-engah dengan wajah pucat pasi. Nina tertawa tergelak hingga terduduk di kasur Tomi.


“K-kak Nina ngapain sih! Ngagetin orang aja!!” Ujar Tomi masih sambil terbata-bata.


“Lagian elu sih Tom, nonton bokep serius banget sampe ga sadar gue masuk.” Jawab Nina lagi di sela-sela tawanya.


Tomi tampak memerah padam wajahnya, ia hanya bisa berdiri mematung di samping komputer seperti tengah di strap.


“Emang seru banget gitu bokepnya? mana coba gue pengen liat kaya apa.” Ujar nina lagi sambil beranjak mendekati layar komputer.


“Eh Eh! ngapasin sih kak Nina! u-udah deh keluar aja, gangguin orang aja nih!” sembur Tomi sambil berusaha menghalang-halangi Nina.


“Ah berisik lu Tom, mana cepet gue pengen liat. Daripada lo gue aduin ke kakak lo coli di kamar? baru tau rasa lo.” ancam Nina sambil terkekeh.


Tomi tak bisa berkutik mendengar ancaman Nina. Wajahnya jadi pucat pasi, namun ia tak berani bergeming di sebelah nina. Nina dengan santai menghidupkan layar komputer kembali dan memutar video porno tersebut. Di lain pihak Tomi kini kian resah sambil terus menggaruk-garuk kepalanya yang tak gatal, bercampur antara gelisah dan malu.


“Ih gila lu Tom, nontonin yang dijilat-jilat begini cewenya. Lagi belajar ya lu buat pacar lu?” celoteh Nina asal. Tomi yang makin salah tingkah yang justru membuat Nina makin bersemangat untuk mengusilinya.


Tomi bergerak cepat menutup pintu kamarnya, takut bila nanti bi rumi ikut memergoki kesialannya. Dalam hati ia berkata jangan sampai berita memalukan ini sampai ke telinga cynthia atau bahkan mamanya.


“Duh udah dong kak Nin, please ampun kak..” mohon Tomi. Tetapi Nina diam saja sambil terus tersenyum-senyum jahil menatapi layar komputer tak menghiraukannya.


“Ckck.. ga nyangka gue Tom, lo ternyata bejat banget ya. Liatnya sampe yang kencing-kencing gini.. ihhh..” celoteh Nina lagi. Tomi makin memerah kupingnya mendengar ocehan Nina.




Situs Judi Online - Dalam hati Nina memuji juga selera Tomi. Video yang diputar Tomi diam-diam agak membuat Nina hanyut juga. Apalagi rencana Nina berduaan dengan pacarnya hari ini gagal, membuat Nina makin gemas saja melihat adegan porno didepan matanya. Sekilas Nina melirik Tomi yang berdiri mematung di sebelahnya. Baru kali ini setelah sekian lama Nina melihat Tomi setengah telanjang seperti itu. Melihat perut rata Toni, sekelebat pikiran kotor Nina bergejolak.


“Yauda deh Tom, lo lanjutin gih kegiatan menjijikan lo itu.”


Sejenak Tomi bernapas lega mendengar perkataan Nina.


“Tapi, siap-siap aja ya kena omel sama kakak lo. Hahaha..”


“Yaaah.. please kak Nin, jangan dong kak.” Mohon Tomi seraya menarik lengan seragam Nina dengan wajah sangat memelas.


“Ih jangan pegang-pegang!” tukas nina sombong.


“Ayo dong kak please jangan kak.. apa aja deh Tomi kasih, kak nina laper? mau pizza? Tomi pesenin ya?” rayu Tomi sengit.


“Ngga lah ya, gue ga semudah itu di rayu..” balas nina lagi sembari berpikir. Selang beberapa saat Nina kembali berucap.


“Oke deh gini, lo ga akan gue bilangin. Tapi sebagai hukumannya… Lo harus coli disini, sekarang. Biar lo kapok. Haha..” ujar Nina jahil.


Tomi termangu tidak mempercayai perkataan Nina. Nina berusaha sekuat tenaga tidak tertawa kala ia memperhatikan ekspresi Tomi. Dalam hati Nina sedikit berdebar-debar jug menunggu respon Tomi.


“Ayo gimana? Mau ngga? kalo ga yaudah.” Ancam nina lagi sembari berakting melangkah pergi.


“I-iya kak! tunggu bentar please tunggu..” cegah Tomi.


Nina berdiri bercakak pinggang memandangi Tomi dengan pongah sambil tersenyum kecil. Tomi nampak ragu dan hanya bisa menunduk lemas.


“Ayo cepet, lama banget lu ah Tom. Pilih mana, coli ditempat apa kena sidang sekeluarga?” Bentak Nina nina lagi mengancam.


Tomi terdiam beberapa saat, dan kemudian ia pun mulai menggapai pinggiran boxernya. Nina memperhatikan pergerakan Tomi dengan seksama. Perlahan masih penuh dengan keragu-raguan, Tomi memelorotkan Boxernya dengan sangat hati-hati. Mata nina membelalak manakala matanya menangkap perut bawah Tomi yang melengkung berbentuk V. Nina berpikir dalam hati “Gila seksi juga ototnya untuk ukuran anak SMP. Pasti karena ikut-ikutan nge-Gym.”


Tomi sempat berhenti sesaat sebelum menurunkan boxernya lebih jauh kebawah. Sebelah tangannya menangkup kemaluannya malu-malu sembari tangan sebelahnya lagi memeloroti boxernya sendiri hingga ke dengkul dan kemudian ke mata kaki. Wajah Tomi memerah padam tak sanggup membalas pandangan Nina sama sekali. Kini Tomi berdiri tanpa sehelai benangpun tak jauh dari Nina yang duduk dengan santai di depan meja komputer.


“Hihihi.. mana cepet, ayo buruan.” Pekik Nina girang tatkala Tomi usai menanggalkan boxernya. Tomi masih hanya diam mematung seperti maling yang tertangkap basah oleh warga, berdiri telanjang bulat menunggu hukuman.


“N-ngapain kak, udah dong Tomi udah kapok..” Mohon Tomi lagi dengan suara lemas.


“Pake nanya lagi, cepet buruan kocok, hihi.” ujar nina cuek sembari terkikik geli.


Tomi dengan sangat perlahan mulai merabai kemaluannya sendiri meski masih ditutup sebelah tangannya. Diraba-rabainya sendiri penisnya yang tak kunjung mengeras.


“Mana kok ga bangun-bangun sih? Malu ya? Ahaha..” goda Nina lagi. “Pokoknya kalo sampe ga bangun juga, bakal gue aduin ke Kakak sama nyokap lo.. “ Ujar nina mengancam.




Situs Judi Online - Mendengar ancaman Nina otomatis Tomi berusaha sekuat tenaga memfokuskan diri. Ditengah-tengah usahanya Tommy melihat secercah harapan. Dari posisi dirinya bediri saat itu ia dapat mengintip dengan jelas belahan dada Nina dari yang duduk lebih rendah tepat di hadapannya. Daging yang mulus dan lembut tertutupi bra hitam itu lumayan membantu ereksi Tommy.


Nina dengan seksama melirik mata Tomi yang tertuju di celah seragamnya. Ia sudah biasa dengan pandangan seperti itu, baik di sekolah maupun dijalan, ia sudah hapal mata jelalatan lelaki macam itu. Namun kali itu Nina memilih untuk diam saja membiarkan tomi untuk melirik sesukanya, apalagi ia melihat penis tomi kian menegak keras. Nina pun makin lama makin tidak sabar, dengan cuek akhirnya ia membuka dua kancing teratas di seragamnya sehingga terpampanglah jelas payudaranya.


“Nih udah gausah ngintip-ngintip segala. Baek kan gue? daripada kelamaan. Udah buruan kocok cepet!” hardik nina.


Tomi langsung melotot matanya melihat payudara yang begitu bulat, terjuntai secara cuma-cuma didepan matanya. Otomatis penis tomi menegang maksimal disuguhi pemandangan sebegitu indah. Nina pun ikut terbelalak melihat tegangnya penis tomi. Untuk ukuran anak smp penis tomi bisa menyamai milik randi kekasihnya. Bahkan terlihat lebih melengkung keatas dan lebih gendut dari milik randi. Tak terbayang apabila SMA nanti atau kuliah bisa sebesar apa penis tomi. Nina jadi menelan ludah diam-diam.


“Stop stop. Stop dulu. Sekarang lu diem Tom. Gue pengen liat segede apa.”


Tomi yang sudah mulai tegangan tinggi terpaksa diam istirahat ditempat karena komando Nina. Dengan posisi itu Nina bisa meneliti betapa gagahnya penis tomi di depan mukanya itu. Tomi berdebar-debar gorgi manakala nina mendekatkan wajahnya hingga nyaris tinggal sejengkal jaraknya dari acungan penisnya sendiri. Warnanya yang kemerahan dan berurat membuat Nina salut juga apalagi dalam jarak sedekat itu tentu semakin gagah terlihat. Tomi jadi mengkhayal apabila nina mengoral penisnya seperti di film porno. Ahhh.. betapa bahagianya tomi apabila itu terjadi.


“Hmm.. yaudah cepet sekarang kocok lagi!” perintah Nina lagi. Ia hampir saja terceplos memuji penis tomi usai ia memandanginya lekat-lekat tadi.


Tomi pun dengan ogah-ogahan mulai mengocok lagi penisnya didepan nina. Agak kecewa juga tomi karena harapannya tadi tidak menjadi kenyataan.


“Pokoknya harus keluar ya. Gue gamau kalo ga keluar.” Tambag nina lagi.


“S-susah Kak. A-abisnya gue ga ada bahan lagi..” Kilah tomi malu-malu.


“Heh? Emang ini kurang? Udah bagus-bagus ya lu gue kasi belahan toket. Malah nawar lagi. Dasar lu ya..” Bentak Nina.


“E-eh j-jangan marah gitu dong. Kan kak nina suruh keluarin. Kalo emang turun lagi emang Tomi bisa kontrol? Hayo..” Ujar tomi lagi berusaha membela diri.


“Hm. Sok banget lu nawar-nawar. Emang lu mau apaan? Awas aja ya kalo gue suruh buka CD juga. Gue OGAH. Mending lo gue aduin sekarang ke Cynthia.” Balas nina lagi.


“N-ngga ngga kak nin, ga itu kok. Hmm.. apa ya.. Buka itu aja deh..” Jawab tomi terbata-bata.


“Buka apaan?” Tanya nina lagi tidak sabar.


“Turunin branya aja kak nin. Dikit aja, b-biar tomi on lagi.” Tawar tomi malu-malu.


Sial, pikira Nina terdiam sesaat. Nina sebenarnya masih agak penasaran ingin melihat penis tomi hingga ejakulasi nanti, namun mendengar tawaran Tomi nina jadi menimbang-nimbang sendiri permintaan tersebut.


“Oke, fine. Sebelah aja tapi ya. Dan dengan satu syarat. Maksimal 10 menit. Ngga keluar juga, lo gagal.” Ucap nina menyetujui permintaan toni.


Tomi mengangguk-angguk cepat girang. Nina dengan agak kesal membuka seluruh kancingnya dan menurunkan sebelah tali bra nya. Tomi dengan gugup mengintip-intip tak sabar. Nina melirik sedikit kearah tomi, dan dengan perlahan meloloskan tali branya, dan mengeluarkan sebelah payudaranya dari balik cup bra. Mata tomi melotot nyaris copot memandangi nanar payudara nina yang menggantung bebas di udara, serta pucuk payudaranya yang berwarna merah kecoklatan.


Gairah tomi bangkit lagi. Dikocok-kocoknya penisnya dengan semangat tanpa disuruh. Nina terkekeh melihat ekspresi wajah tomi yang begitu cabul. Ia tahu apa yang diinginkan tomi. Dengan genit nina makin mencondongkan sebelah payudaranya yang terpampang menantang tomi. Lalu dengan lembut nina menjawil sendiri puting susunya dengan telunjuknya, dan mendesah kecil.


“Aduh.. geliiiii….”


Tomi makin kesetanan melihat aksi Nina. Dengan napas menderu ia berbisik ke nina.


“Terus kak nin, colek lagi kak.. Cubitin kak…”


Nina tersenyum nakal mendengar permohononan tomi. Dengan perlahan Nina mencubit putingnya yang kenyal dan memuntirnya perlahan sembari seraya mendesah manja.


“Awh, Tom.. uuunnnch…”


Nina menggeliat manja sengaja memancing birahi tomi lebih lagi. Sialnya hari itu memang Nina sedang agak horny, apalagi rencananya untuk bercinta dengan Randi juga batal. Maka itu rangsangan di putingnya itu dan show tomi didepannya diam-diam malah ikut memancing nafsunya sendiri. Kini bahkan nina keterusan untuk mencubit-cubit mesra putingnya sendiri sembari asyik menonton onani tomi.


Ditengah gelora nafsu tomi melihat tatapan nina yang juga kini agak sayu. Bak ditimpa durian runtuh, kini tomi melihat nina melepaskan cup bra yang satu lagi, dan menggelitiki putingnya yang satunya lagi hingga kini nina asyik memainkan kedua puting susunya didepan tomi.


“Ouh kak nina, seksi banget kak.. Terus kak cubit kak.. Mmhh. enak ya kak?” Pancing tomi.




Situs Judi Online - Nina tak menggubris bisikan tomi dan terus asyik merangsang dirinya sendiri. Nafsunya kini sudah bangkit, celana dalamnya terasa begitu hangat oleh hawa nafsunya sendiri. Tenggorokan nina terasa kering akibat gairahnya yang sudah naik. Nina mengumpat dalam hati karena ia jadi ikut terangsang. Nina menjadi gemas sekali oleh penis tomi. Tapi ia masih berusaha menahan diri. Rasanya ingin ia langsung menyambar dan mengisap penis tomi hingga ke tenggorokannya dan menelan habis sperma tomi. Pasti legit sekali rasanya, pikir nina dalam hati.


“Kak nin, tomi pegel nih kak tangannya..” ujar tomi lirih. “Bantuin dong kak nin gantian, pleasee…” ujar tomi mencoba peruntungannya.


Nina melirik tomi tajam. Sial sekali tomi seakan tahu pikiran dalam kepalanya. Diantara gelombang nafsu seperti ini, ia jadi galau terombang-ambing. Brengsek! Pikir nina dalam hati.


“Hm! Sial lu tom. Sini cepet!” jawab nina singkat sembari berusaha tetap cool.


Tomi berbunga-bunga seakan bermimpi di siang bolong. Dengan gugup ia melangkah mendekat, mencodongkan pinggulnya kedepan. Nina pun tak kalah gugup menjelang tangannya menyentuh batang keras tomi. Tomi menggelinjang pelan penuh kenikmatan ketika tangan nina menggengam penisnya. Nyaris saja tomi ejakulasi merasakan halusnya tangan nina. Nina mendesis gemas sembari menyapu jengger tomi dengan jempolnya. Nina jadi terkesima oleh diameternya yang ternyata nyaris tak muat dalam genggamannya. Terasa betapa kokoh dan kerasnya penis tomi dalam genggamannya.


Dengan pelan nina mulai mengocok penis tomi naik dan turun. Tomi menggigit bibirnya sendiri tak kuasa menahan kenikmatan. Nina menjadi makin bersemangat oleh desahan tertahan tomi. Ingin rasanya ia cepat-cepat melihat ejakulasi tomi. Nina meludahi tangannya sendiri untuk melicinkan kocokannya. Tomi terbelalak dan mendengus nafsu melihat kebinalan nina seperti itu.


“Awghh… k-kak nin.. Enak bangettt… suerr…” ceracau tomi.


CLOK!

CLOK!

CLOK!

CLOK!


Bunyi kulit pelir tomi bergesekan dengan telapak tangan nina yang basah oleh liurnya sendiri. Nina bahkan menambahkan liurnya lagi dan langsung meludahkannya keatas kepala penis tomi demi melicinkan lagi kocokannya.


“Kak nin, j-jilat dikit dong kak.. Aku dah mau keluar nihh.. Sshmmmm” rayu tomi lagi.


Shit, pikir nina dalam hati. Sebenarnya memang nina sedari tadi sudah terpancing untuk melakukan hal tersebut, namun tentu nina tidak mungkin merendahkan harga dirinya dan meminta duluan, Apa kata dunia? Tapi kini posisinya tomi sudah meminta, jadi nina berpikir apakah ia akan mengiyakan permintaan tomi atau tidak. Namun dilain pihak nina juga begitu ingin mengecap sperma tomi di mulutnya. Akhirnya didesak oleh nafsu birahi, nina mencondongkan kepalanya maju.


“Hmmhh.. sialan lu tom! errrghh.. sini deh cepet! Slurp… mhhhhmmm… chuppp..”


Nina dengan sekejap langsung mengemut kepala penis tomi dan mengisapnya bak permen lolipop. Tomi mengejang-ngejang keenakan. Baru kali itu ia merasakan nikmat seperti itu. Sapuan lidah dan hisapan nina melambungkannya ke awang-awang. Dilain sisi nina juga menikmati mengisapi batang penis milik tomi itu. Bagaimana nina harus membuka mulutnya lebar-lebar demi memasukkan batang penis tomi kedalam mulutnya.


“Fuwaaahhmmm… mhmhhhhhmm… slrrrpppp…”


Nina melepahkan pelir tomi dan menyapunya ke seluruh permukaan bibirnya. Digenggamnya penis tomi dan dijilatnya batang tomi mulai dari pangkal, hingga ke pucuk helmnya, diakhiri dengan kuluman dalam mulutnya, membuat tomi kocar kacir. Nina mengeluarkan pengalamannya demi membuat tomi bertekuk lutut, sialnya tomi bisa begitu kuat menahan orgasmenya hingga nina harus berupaya ekstra.


Akhirnya tomi tak bisa lagi menahan orgasmenya. Diujung sisa perlawanannya, tomi tiba-tiba menjambak rambut panjang nina dengan kencang, dan menghentakkan pinggulnya dalam-dalam. Nina yang samasekali tidak siap hanya bisa mencengkram pinggul tomi ketika penis gagah tomi terdorong melesak jauh kedalam tenggorokannya. Tomi dengan gilanya menggagahi tenggorokan nina tanpa ampun, membuat nina tersedak dan terbatuk-batuk hebat.


Bak di dalam video porno hardcore, nina hanya bisa pasrah tenggorokannya diperkosa tomi. Diantara keberingasan itu nina anehnya malah makin terangsang, diam-diam ia menyukai perilaku beringas tomi ini. Makin ia terbatuk-batuk sesak napas, makin nikmat rasanya hingga basah sendiri celana dalam nina.


“Hmmmmmhhh! Makan nih peju gue… ssshhghghggg….gggghhhhh…….”


Tomi meregang sembari membenamkan pelirnya dalam-dalam di mulut nina. Cairan sperma tomi yang berlimpah membanjiri rongga mulut dan tenggorokan nina. 1,2,3,4, kali penis tomi berkedut-kedut menyemburkan benihnya seakan mulut nina adalah rahim yang hendak dibuahinya. Nina yang kehabisan napas, tersedak oleh pelir, dan sperma hanya bisa pasrah dalam kenikmatan. Dan ketika tomi usai menuntaskan orgasmenya, ia mencabut penisnya serta merta dan terhuyung kebelakang terduduk di kursi komputernya lagi.


“OHOK! OHOKK!!! HOEKK!!!... FYUHHHH… aahgghhhh… ohok.. Ohok…”


Nina terbatuk-batuk hebat ketika paru-parunya yang nyaris meledak diisi kembali oleh oksigen. Ludah, dahak, serta sprerma kental dimuntahkan olehnya ke lantai. Nina mengelap bibirnya yang belepotan campuran berbagai cairan, dan juga mengelap butiran airmatanya yang menetes ke pipi. Tomi tak lagi sanggup berdiri dan hanya bisa terduduk sembari mengelap penisnya menggunakan tissue.


“Cuhhh… hhhh...hh… brengsek lu tom.. Hhh.hhh..” umpat nina disela-sela napasnya masih dengan suara serak.


Tomi buru-buru bangkit dan mengambil tissue bersih demi membantu mengelap bibir nina yang masih tidak karu-karuan. Tomi dengan penuh perhatian membantu mengelap sisa-sisa kebrutalannya tadi. Nina dengan pandangan kesal melirik tajam ke arah tomi.


“Maap kak… tomi kebawa suasana.. Maap yaah .Abis kak nina hebat banget sih nyepongnya. Tomi jadi ga kuat..” Ujar tomi sambil malu-malu


“Ga kuat sih ga kuat, tapi ga langsung deephtroat juga kali gue kan kaget. Untung aja ga keluar semua makan siang gue tadi.” dengus nina kesal.


“Iya deh maap ya kak nin, nanti besok-besok ga gitu lagi deh.. Janji. Hehe” rayu tomi.


“IH, enak aja besok-besok lagi. Sorry ya.. Cukup sekali ini. Huuu..” cibir nina sembari masih tersengal-sengal.


“Jangan gitu dong kak nih, haha. Enak kan kontol tomi? Buktinya kak nina ngisepnya menghayati banget tadi..” ujar tomi sambil tersenyum-senyum.


“Halah, kepedean lu tom. Namanya orang sange ya pasti menghayati lah…” cerocos nina lagi.


“Hoooooo jadi tadi sange juga toh? Kesian dong kak nin belom keluar.. Karena tomi baik, sini gantian tomi bantuin, Kak.” goda tomi sambil tersenyum-senyum girang.


“EH EH mo ngapain lu tom? Ih lepass!”


Tomi segera merengkuh tubuh nina dan merebahkannya ke kasur. Terasa kini oleh nina betapa badan tomi yang jauh lebih besar ketimbang tubuhnya dan dapat dengan mudah menahannya di kasur. Tomi dengan agak memaksa menciumi telinga dan leher nina. Bahkan tangannya tomi juga kini ikut menggerayangi dada nina.


“Tom.. tom udah tom udah, iya iya ampun ampun. Oke oke damai pliss..” mohon nina berusaha menghentikan serangan tomi.


“Kenapa kak nin? Hmmmm...mmmuach… kan tomi cuman pengen bantuin kak nina aja, ga enak dong tomi tadi udah keluar duluan kak nina belom.. Mmmmwach..” ujar tomi terus menyerang tengkuk nina. Nina merasakan penis tomi sudah agak mengeras lagi menyenggol pahanya.


“Oke, oke deh, lo boleh bantuin dengan satu syarat.. Tapi lo jangan masukin ya tom. Lo jilatin aja ya… okeee? Hmmm..” kilah nina berusaha menghindar, nina merasa terpaksa menyerah ketimbang tomi terus menyerangnya dan malah membuat dirinya makin lengah.


“Hmmmm.. Muach.. Okedeh… hehe. Sini kak tomi jilatin kak.” ujar tomi bersemangat beranjak melepaskan cengkramannya.


Nina menghela napas mengatur napasnya lagi. Nyaris saja nina pasrah oleh serangan tomi. Tomi nampak begitu bersemangat tersenyum-senyum membuat nina geleng-geleng kepala. Nina dengan agak ogah ogahan menanggalkan roknya hingga jatuh ke lantai. Ia rapatkan pahanya dalam-dalam agar tomi tidak bisa melihat bercak basah dicelana dalam pink nya.


“Eh, eh, kak kok langsung sih? Nanti dong santai.. Hehe. Tomi pengen jilat yang ini dulu..” Ujar tomi seraya meraba payudara nina. Sialan pikir nina, kali ini malah keadaan berbalik dirinya yang dimanfaatkan tomi.


Dengan masih tersenyum-senyum cabul, tomi merabai payudara nina. Ditariknya lagi nina hingga ia jatuh terduduk diatas kasur. Tomi dengan lembut menjawil puting susu nina dari balik bra.


“Eghmmm..”





Judi Online Terpercaya - Nina menahan bibirnya rapat-rapat agar tidak kelepasan mendesah. Tomi tentu tak akan pikir dua kali untuk memanfaatkan nina habis-habisan. Kini dua telunjuk tomi bermain di kedua puting susu nina yang kenyal. Nina tetap berusaha cool duduk di tepi ranjang. Tomi beralih kebelakang nina, dan mulai mencubit pelan dan memuntir-muntir puting nina lembut. Untunglah pikir nina, karena tomi jadinya tidak bisa melihat ekspresi nina yang mulai agak terpejam-pejam dimainkan putingnya oleh tomi.


Tomi terus memancing desahan nina untuk keluar. Dari posisi belakang, tomi dengan diam-diam kembali menciumi leher nina penuh nafsu. Nina tak kuasa menggelinjang merinding tatkala tomi mempermainkan tubuhnya seperti itu. Secara naluriah nina melingkarkan lengannya kebelakang merangkul leher tomi. Tomi begitu girang melihat gelinjang manja tubuh nina dipelukannya. Selama ini dia hanya bisa bermimpi bercinta dengan wanita lebih tua, dan sekarang khayalannya jadi kenyataan, apalagi dengan Nina teman kakaknya yang paling seksi dan menjadi imajinasi onaninya selama ini. 


“Mhhmm.. Tom, gila ah tom geli banget gue….” ceracau nina dalam kenikmatan.


Tomi dengan giatnya terus mencubit, menjawil, mengusap, dan menarik puting nina yang makin kenyal. Lidahnya menari-nari dileher dan kuping nina membuatnya bergetar keasyikan. Nina tak habis pikir bagaimana anak smp ini bisa mencumbuinya sebegitu hebat seperti kekasihnya sendiri.


Kemudian secara perlahan sebelah tangan tomi merayap kebawah dan membelai paha nina. Nina yang sudah tipis kesadarannya hanya mengikuti bimbingan tangan tomi untuk membuka kedua pahanya. Tomi mendesis gemas merasakan hangat dan basahnya celana dalam nina. Nina menoleh kearah tomi dan segera memagut bibir tomi penuh nafsu ketika jemari tomi merabai kemaluannya lembut.


“Ahh.. anget banget kak. Enak ya dimainin tomi?” tanya tomi mesra.


Nina menjawab dengan pagutan yang sangat mesra di bibir tomi sembari badannya menggigil merinding ketika tomi terus menjamahi kemaluannya. Tomi yang juga sudah gemas menelusupkan tangannya masuk kedalam celana dalam nina. Nina yang kalap menjambak rambut tomi dan menciumnya makin dalam ketika jemari tomi mengusap bibir vagina nina yang berlendir.


“Ssshh.. Itilnya tom, itilnya mainin plis..” Mohon nina.


“Ini yah? Ini kak? Hmmm?”


“Aggghhh tommm….”


Nina meringis penuh kenikmatan sewaktu ujung jari tengah tomi menelusup diantara celah vaginanya dan mencolek tonjolan berkerudung di sudut atas kemaluannya. Badan nina bergetar seakan dialiri listrik dari ujung kepala hingga ujung kaki manakala Tomi menjawili mesra klitoris Nina. Kini bahkan kedua kaki nina berjinjit mengangkang di pinggir kasur membuat tomi makin leluasa mengerjainya.


“Ahmmm… gila tom enak bangettt.. Terusin tomm… kocokin memek gue tommm…”


Tomi segera memasukkan jari tengahnya kedalam rongga kemaluan nina. Sangking basahnya dengan mudah jari tomi menelusup masuk. Tomi baru kali itu merasakan bentuk isi vagina. Sungguh licin, berdaging, dan tentu saja basah. Tomi mengorek-ngorek penuh rasa ingin tahu isi dalam vagina nina. Kini posisi mereka berdua kembali berpindah, nina merebahkan diri diatas kasur mengangkang sementara tomi diantara kedua kakinya terus mengorek-ngorek vagina nina.


“Tooom.. Gilaa...tommm...auhh terus tommm…. Mhmhh..”


Nina merengek-rengek liar ketika tomi memasukkan jari kedua kedalam vagina nina dan kemudian menyeruput klitoris nina dengan sedapnya.


“Shrrrrppppppptttt…..”


Nina menggelinjang binal dibuatnya. Disodok-sodokannya jari tomi kedalam vagina nina dengan beringas.


“YESH!! UGHH FUCK.. Kasarin gue tom, kasarin tomm.. Ouggghhh fuck me!”


Tomi tersenyum girang luar biasa mendengar teriakan garang nina ketika ia menyodokkan tangannya dengan kasar. Tomi merasa kedua jarinya diremas-remas kencang oleh dinding vagina nina. Nina mengerang seperti anjing sekarat ketika tanpa diduga-duga nina menyemburkan cairan encer dari dalam kemaluannya. Tomi terbelalak kaget ketika nina terus menerus mengencingi tangan dan kasurnya habis-habisan hingga kasurnya basah menggenang.


Dan akhirnya nina melepaskan jepitan pahanya dan melepaskan tangan tomi yang basah kuyup hingga ke lengannya. Baru kali itu tomi merasakan sendiri sensasi squirting yang selama ini hanya bisa ia tonton di film bokep. Nina megap-megap mencari napas sehabis mengeluarkan orgamse yang begitu dahsyat. Tomi membiarkan Nina beristirahat sejenak mencari udara dan menikmati sisa sisa klimaksnya. Hingga akhirnya Nina kembali sadar dan melirik lembut kearah Tomi.


“Sini Tom..” Panggil nina lembut.


Tomi mendekat diatas tubuh nina dan kemudian secara naluriah nina melingkarkan kedua kakinya di pinggang tomo, dan mencumbui bibir tomi mesra. Nina sendiri merasa takjub tomi bisa membuatnya orgasme sekencang itu. Bahkan kekasihnya sendiripun jarang-jarang bisa membuatnya seperti itu.


“Belajar darimana lo kaya gitu? Kebanyakan nonton bokep lu ya.. Hihi.” Ujar nina sembari tetap mendekap manja tomi.


“Hehe, iya dong tapi ada untungnya kan? Buktinya tomi bisa bikin kak nin muncrat ampe segitunya..” kelakar tomi.


“Huu.. hoki lu bisa bikni gue begini.. Cowo gue aja gabisa. Mmwachh..” Ujar nina lagi sembari kembali mencumbu tomi manja.


“Haha.. berarti lebih jago tomi dong dari pacarnya kak nina? Kalo gitu pacaran sama tomi aja kak.. Tomi entot tiap hari deh janji..” rayu tomi nakal.


“Haha geer lu tom, emang siapa yang mau dientot sama lo?”


“Yakin gamau dientot kak? Udah keras lagi nih kak… tinggal bless aja..”




Judi Online Terpercaya - Tomi terus merayu nina sembari menggesek-gesekkan penisnya ke bibir vagina nina. Sesekali kepala penisnya menggesek klitoris nina membuat nina kembali menggelinjang geli. Terkadang bahkan kepala penisnya menggoda nyaris merangsek masuk kedalam vagina nina yang sudah merekah dan sangat licin. Sembari keduanya terus bercumbu mesra tidak memperdulikan waktu.


“Emang lu bisa masukin tom? Yakin ga salah lobang?” goda nina sambil tersenyum genit.


“Wah meragukan nih. Bener ya? Tomi masukin nih… hmmmmm..”


“Coba aj--eggngnggghhhh….”


Nina seketika meringis ketika kepala penis tomi masuk tepat sasaran kedalam vagina nia masih dalam posisi mereka tetap berpelukan seperti tadi. Tomi tersenyum penuh kemenangan melihat nina meringis keenakan. Hanya dengan sekali dorong, setengah penis tomi sudah merangsek masuk kedalam liang vagina nina. Tomi merasa birahinya naik lagi dengan cepat merasakan sensasi kenikmatan yang baru kali ini ia rasakan seumur hidup. Semua kenikmatan onani yang ia rasakan tak sebanding dengan nikmatnya vagina asli.


“Tomiii.. kok langsung masuk sihhh.. kak nina belom siap..” Protes nina dengan manja. Nadanya sangat lembut tak seperti yang tadi-tadi.


“Tadi kak nina nantangin.. sshhh.. Tomi masukin lagi yah? ughh..” ujar tomi mendesis-desis keenakan penisnya dijepit vagina nina.


Tomi dengan perlahan menggerakan pinggulnya maju menekan penisnya masuk lebih dalam ke vagina nina. Nina merengkuh leher tomi kencang merasakan batang kokoh itu masuk semili demi semili kedalam rongga kemaluannya. Hingga akhirnya dirasa batang penis tomi tertanam seluruhnya dalam vagina nina. Tomi berdiam sejenak menikmati sensasi seluruh penisnya yang terbungkus rongga vagina nina. Begitu juga nina yang menggeliat-geliat merasakan vaginanya penuh sesak oleh penis tomi. Terasa begitu nikmat selisih diameter antara penis tomi dibanding milik kekasihnya, dimana vagina nina belum pernah merenggang selebar itu sebelumnya.


“Gede banget tom…” bisik nina tanpa sadar oleh rasa takjub. Tomi jadi besar kepala mendengar pujian seperti itu, apalagi ini adalah pengalaman seks dia yang pertama.


Dengan percaya diri tomi mulai menggenjot nina dibawahnya. Tomi dengan cepat mampu beradaptasi dan menggerakkan pinggulnya maju mundur berirama.


POK.

POK.

POK.

POK.

POK.


Bunyi tamparan daging bertemu daging menggema di ruangan. Diselingi juga bunyi nafas tersengal-sengal dan desahan lirih manja dua insan yang bersama-sama mereguk kenikmatan. Tomi dengan fokus menghantamkan pinggulnya maju mundur, membuat nina dibawahnya makin kalang kabut. Keringat menetes deras di tubuh mereka, begitu juga cairan pelumas yang merembes makin banyak keluar dari sela-sela bibir kemaluan nina.


“Sshh.. sini kak nin gantian kak, entotin tomi yah.. hehe..” Ujar tomi sembari merengkuh badan nina.


Masih dalam posisi missionary, tomi merengkuh badan nina yang masih agak setengah fly. Kini posisinya nina duduk dipangku diatas tomi berhadap-hadapan dengan tomi berada dibawah. Nina dengan cepat beradaptasi dan mulai menggerakkan bagian bawahnya yang masih tertancap penis tomi.


“Ughhh.. dalemm..” bisik nina manja.


Dalam posisi berpangkuan seperti itu terasa penis vertikal tomi menancap dalam. Nina mulai menggerakkan pinggangnya naik turun sekenanya karena masih lemas terasa pahanya. Tomi dengan sabar memegangi kedua bongkah pantat nina dan membimbingnya bergerak naik turun. Dengan giat nina menunggangi tomi sambil terus meracau dan mendesah.


Tomi yang masih belum puas bermain dengan nina, menggiring nina ke pinggir kasur dan mengaitkan kedua tangannya dibawah kaki nina. Nina yang lemas hanya bisa pasrah kebingungan ketika tomi serta merta dengan gagahnya menggendong nina didalam dekapannya.


“Ahhg tomm, mo ngapain..?”


tomi tak menjawab dan hanya langsung memposisikan penisnya lagi di bibir kemaluan nina. Dengan sekejap tomi kemudian mampu melesakkanya lagi dalam-dalam ke kemaluan nina masi dalam posisi berdiri menggendong nina seperti itu.


“AUGH!!”


Nina melolong antara ngilu dan nikmat ketika tomi lagi-lagi menghantamkan pinggulnya kedepan. Nina hanya bisa berpegangan kuat-kuat di leher tomi saat badannya terayun-ayun kedepan dan belakang. Memanfaatkan gravitasi, tomi mengayun nina maju mundur. Badan nina terombang-ambing terus menerus dihantam oleh tomi yang beringas seperti kuda liar. Baru terasa oleh nina betapa tomi sudah jauh berbeda dari yang dulu. Bocah kecil ingusan itu kini telah berubah menjadi pria dewasa yang mampu mempermainkan dirinya seperti boneka seks dengan mudahnya.


Nina bergetar kejang-kejang manakala kemaluannya kembali mulai berkedut kencang, menandakan dirinya nyaris mencapai orgasme lagi. Nikmat yang menjalar di seluruh bagian bawah tubuhnya, ditambah lagi posisinya yang masih mengangkang dalam gendongan tomi makin membuat kakinya mati rasa. Sedangkan tomi masih dengan gagahnya menggendong nina dalam posisi berdiri. Badannya yang berotot berkilat-kilat oleh derasnya keringat yang mengucur.


“Tom.. Tomii… TOMI!!”


Nina memekik kencang memanggil nama tomi manakala akhirnya banjir deras dari dalam rahim nina kembali tercurah kencang. Pinggul dan pantat nina mengejan-ngejan dan meliuk-liuk manakala curahan air kembali menyembur dari sisa-sisa sela pinggir vaginanya yang tertancap keras batang tomi. Tomi dengan santai menikmati tumpahan air yang mengalir membasahi paha hingga kakinya. Tomi tersenyum melirik ekspresi nina yang begitu keenakan diterjang orgasme, matanya terpejam-pejam dan bibirnya setengah menganga dengan rambut terurai basah oleh keringat.


Tomi dengan perlahan kembali menelentangkan nina di kasur yang nyaris melorot karena tak sanggup lagi menyangga dirinya di pelukan tomi. Nina yang masih mengambang diantara kesadaranya hanya bisa terkangkang pasrah lemas diatas kasur. Baju seragam putihnya sudah kusut tak karuan, seperti pula rambutnya yang kusut oleh keringat. Vaginanya yang senantiasa masih berkedut menggembung, yang meski masih mengkilat basah, namun merah merona oleh sodokan tak henti-henti dari tomi. Tomi dengan bangga menyaksikan hasil kemenangannya atas Nina, melihat dirinya yang terkulai lemah seperti pelacur yang habis diperkosa semalaman. Gairah tomi kembali bergelora ketika membayangkannya.


“Kok udah lemes? Masih belom selesai loh. Tomi masi belum keluar lagi nih..” Ujar tomi seraya membaringkan badan disebelah nina dan mengelus rambutnya yang berantakan. Nina mendengking pelan menghindari usapan tangan Tomi di kepalanya seolah berusaha menampik rayuan tomi, badannya terasa sangat lelah, dan selangkangannya terasa amat pegal. Rasanya nina enggan untuk meladeni nafsu bejat tomi yang ternyata diluar dugaan nina itu. Dengan gemas tomi menjambak rambut Nina dan berbisik kasar.


“Ayo. Gue masih pengen ngentotin memek lo nih. Mmmmuach..” Ujar tomi dengan nada mengancam seraya mencium paksa bibir Nina. Nina seketika ciut mendengar perkataan tomi barusan. Ia tak menyangka Tomi bisa membuatnya ketakutan seperti itu.


“Mmmggghh..! Udah tom.. Please..” Mohon nina sepenuh hati. Didorongnya tomi menjauh melepaskan ciuman mereka. Namun Tomi yang kini sudah berubah menjadi hewan buas, tak mengindahkan permohonan Nina. Tomi kemudian besimpuh dan dengan garangnya ia menarik kepala nina untuk menyuapkan batangnya yang masih keras kedalam mulut nina.


“MMFHGHGHHH!!”


Nina kembali gelagapan dipaksa menelan batang pelir tomi yang masih tegak perkasa. Dengan gagahnya Tomi mengangguk-anggukkan kepala nina, memaksa penisnya keluar-masuk dengan kasar di mulut nina.


“MMHHGHFFGG...MMMGGMHFF...MMH--FWAAHHH…”


Setelah puas melicinkan penisnya dengan liur nina, tomi pun mengangkat badan nina hingga nina bersimpuh didepannya. “PLAKKKK!!” tamparan keras mendarat di bongkahan pantat nina. “Anngggghh!” Nina meringis merasakan rasa panas di bokongnya. Lagi-lagi dengan gagahnya Tomi meraih pinggul nina, dan dengan tanpa ampun Tomi menelusupkan batangnya kembali kedalam kemaluan nina dengan kasar.


“NNGGHHH!”


Nina mendengus ngilu ketika dalam sekejap seluruh batang penis tomi kembali bersarang dalam kemaluannya. Tanpa basa-basi tomi segera menggenjot kemaluan nina sekua-kuatnya dan sekencang-kencangnya.


PLAK!

PLAK!

PLAK!

PLAK!

PLAK!


“Annnnghhhhhh ammmpuunn tommmm.. Amp--ngaaahhh!”




Judi Online Terpercaya - Nina terjungkal-jungkal kedepan seperti boneka tak bernyawa dipacu liar oleh tomi. Tomi dengan buasnya menghantam nina tanpa ampun, seakan-akan memang tengah memakai pelacur murahan. Dalam keadaan seperti itu nina malah kembali merasakan birahinya kembali naik. Diam-diam nina juga ikut menikmati sensasi kasar ala tomi terhadap dirinya yang baru pertama kali ini ia rasakan seumur hidupnya. Selama ini kekasihnya selalu bercinta dengan sangat lemah lembut, dan jujur membuat nina agak bosan. Perilaku kasar dan beringas tomi ini berbeda 180 derajat dari yang biasa ia rasakan, dan anehnya nina malah lebih menikmatinya.


Tomi meraih rambut nina lagi dan menjambaknya kebelakang seperti tengah menunggangi seekor kuda. “Ahhhhhgg!” nina meringis dan mendongak mengikuti tarikan rambutnya. Tomi berdesis-desis menikmati tunggangan liarnya itu, sang kuda binal yang selama ini hanya jadi objek masturbasinya belaka.


“Shhhh..aahhh...ssshhhh…...sshhhhhhh…..uuuhhhh….yeaaahhh…”


Kini tomi bahkan meraih leher nina dan mencekiknya hingga badan nina ikut tertarik kebelakang Posisi badan mereka kini sama-sama berlutut dengan Tomi masih terus menghajar nina dari belakang tanpa ampun. Tomi mencekik leher nina kuat sembari lidahnya menyapu dan menghisap telinga nina dari belakang.


“Hmmmghh.. Sshh.. enak kan kak nina? Hmm? Enak ngga tomi entotin gini?!” Bisik tomi seraya masih tetap tangannya melingkar di leher nina. Nina yang kembali melayang-layang diterpa kenikmatan hanya bisa mengangguk lemah dengan mata setengah tertutup. Sebelah tangan nina bahkan melingkar kebelakang seolah berusaha memegangi pantat tomi, tak rela apabila tomi mengendurkan genjotannya. Nina begitu larut dalam kenikmatan hingga tak lagi mampu berkata-kata.


“Mau ngga tomi entotin tiap hari gini? Hah? Mau ngga? Jawab gue, perek!” Bisik tomi kasar. Panggilan kasar itu seakan melecut nina semakin keenakan. Semakin kasar tomi, semakin birahi Nina berkobar.


“Agh-agh-agh-m-mau-to-tom-agh-agh-agh” Jawab nina terbata-bata akibat guncangan kasar tomi menyetubuhi dirinya.


“Shh--aah… kalo gitu-shh--terima nih.. P-peju gue.. Urghhh!!”


Tomi dengan serta merta tak lagi berusaha menahan laju orgasmenya. Bendungan sperma yang sedari tadi ia tahan, ia curahkan semua kedalam rahim Nina. Nina dengan syahdu menerima semburan demi semburan cairan panas didalam liang kemaluannya, hingga titik terakhir. Dan akhirnya mereka berdua pun ambruk saling bertindihan. Dan tak lama keduanya sama-sama memejamkan mata dan terlelap.


Nina terbangun kaget dan langsung terduduk. Rasanya ia seperti baru terbangun sehabis minum semalaman. Badannya terasa remuk namun ia jugamerasa amat segar. Diliriknya handphone nya yang tergeletak jatuh ke lantai. 12 Misscall, dan puluhan pesan masuk dari kekasihnya. Ia samasekali lupa dengan kekasihnya yang tak kunjung mendapat kabar sedari tadi. Sejenak ia panik hendak beralasan apa nanti kepada kekasihnya, mana mungkin ia mengaku sehabis bercinta dengan adik temannya sendiri? Namun ketika ia menoleh kesamping, ia melihat tomi yang masih terlelap. Sekelebat aksi bercinta mereka selama 2 jam tadi kembali merasuk dalam ingatan nina. Dan entah mengapa Nina jadi tidak perduli dengan semua urusan yang lainnya. Dikecupnya bibir tomi lembut sambil ia tersipu malu dan nina pun kembali merebahkan diri disebelah tomi.


“Mhh.. kenapa kak nin? Dah bangun?” Ujar tomi yang setengah tersadar.


“Ngga, gapapa. Tidur lagi gih..” Balas nina manja, sembari merengkuh kekasih barunya itu didalam pelukannya.



Jumat, 18 Agustus 2017

Kisahku Bersama 3 Gadis Hot Sekolahku

Kisahku Bersama 3 Gadis Hot Sekolahku




Agen Poker Terpercaya - Kenalin, namaku Ramon, gue masih pelajar SMA.
Hari itu sangat mendung, aku mulai memasuki gerbang sekolah, untuk belajar dengan baik seperti yang diharapkan orang tua saya saat berpamitan.
Di gerbang saya bertemu dengan Vani, teman sekelasku, akupun berjalan bersama Vani menuju kelas. Kumulai sedikit basa-basi kepadanya.

"Cantik banget sih, Vani..."
"Eh, aku belum mandi aja dibilang cantik, gimana kalo aku udah make over ya??"
"Belum mandi??? Jorok banget sih..." Ejekku
"Kayak kamu bersih banget, biasanya kamu kan bau, apalagi kalo abis pelajaran olahraga, mana sering deket-deket ce lagi pas abis olahraga" Balasnya
"Sialan nih..." Pikirku,
"Ya iyalah... Namanya juga co, pasti bau dong abis olahraga..."
"Ah... Si Ucup aja ga bau kalo abis olahraga..."
"Enak aja, mau kamu sama dia? Cakepan juga aku"
"Iya juga ya... Cakepan kamu, hehehe"
"Iyalah... Ramon kok, mana ada tandingannya... Hehehe..."
"Haha... Kamu narsis banget sih jadi co..." Katanya sambil mencubit
"Ih... Geli deh... Kamu juga lucu deh..."



Agen Poker Terpercaya - Akhirnya kami berdua tiba di kelas, kamipun belajar di kelas sampai pulang, saat jam belajar, entah kenapa Vani minta untuk duduk sebangku denganku, tentu saja aku tidak menolaknya, maklum, Vani itu salah satu ce paling cantik di sekolahku, saat aku duduk sebangku dengan Vani, banyak teman-teman yang membicarakan kami berdua, maklum, di sekolah aku termasuk co yang biasa-biasa aja. Kalo deket sama Vani bisa jadi gosip baru nih.
Bel tanda pelajaran berakhir pun berbunyi. Aku lalu berjalan keluar bersama Vani.

"Van, kamu pulang sama siapa?" tanyaku
"Gak tau, biasanya sih aku naik angkot, kamu mau anterin aku?"
"Boleh, rumah kamu kan gak terlalu jauh, asalkan..."
"Asalkan apa? Masa nganterin gitu aja pake syarat sih?" Protes Vani
"...asalkan kamu mau cium aku..." Aku mulai nekat, karena memang di sekolah aku terkenal nekat.
"Ih... Ada-ada aja, masa pake cium-cium segala sih??"
"Ya udah, berhubung kamu cakep, aku mau cium kamu, tapi cari tempat yang sepi dong..."
"Oke... Kita ke toilet belakang sekolah"
"Tapi jangan apa-apain aku lagi yah..."
"Iya deh... Jangan takut kalo sama aku..."

Tibalah kami ke toilet belakang sekolah, di situ Vani seperti merasa ketakutan, mungkin karena takut diapa-apain, tapi aku ga peduli.

"Nah... Sekarang merem dong, biar aku cium..." Katanya
"Iya... Iya... Tapi kamu merem juga dong..." Suruhku
"Ya udah..."

Vani memejamkan matanya, bibir kami makin berdekatan, setelah cukup dekat, aku membuka mataku dan mulai mencium Vani dengan sangat bernafsu, sambil memeluk tubuhnya aku mencumbui Vani dengan sangat bernafsu.

"Mmmmmmmhhhhhhh........" erang Vani, tetapi aku tidak perduli, aku masih saja mencumbuinya. Tetapi Vani masih bisa lepas dari dekapanku.

"Katanya cuma cium, masa kayak gitu??" Katanya sambil sedikit tertawa
"Tapi suka kan?" Bilang aja... Ya kan? Ya kan? Hehe..." Kataku sambil tertawa dan meledek Vani
"Iya sih..."

Aku mulai mencumbuinya lagi, kali ini aku lebih berani, tanganku mulai meraba pantatnya, meremasnya dengan keras. Vani sepertinya mulai meresponnya. Vani melepas lagi cumbuanku.

"Pelan dikit say... Jangan buru-buru gitu, sekarang diem aja ya, duduk aja di kloset tuh..." Suruhnya, dari sini aku mulai ngerti kalau Vani itu seorang "PROFESIONAL", hehehe...
"Iya say, cepetan dong say, bukain, kasih servis sekalian" Suruhku padanya, berhubung udah nafsuan banget nih...




Agen Poker Terpercaya - Vani mulai membukakan celanaku, aku juga membuka baju seragamku sendiri, hingga aku telanjang bulat sementara Vani masih berpakaian lengkap, Vani mulai mengocok penisku, setelah itu Vani mulai menjilat-jilat penisku, dan menghisap-hisap penisku, mendapat perlakuan seperti itu aku sangat menikmatinya, udah gak lama dapet kayak gini, dahsyat bro!!!
Tiba-tiba ada yang masuk ke dalam toilet tempat kami beraksi.

"Waaaahhhhh.... Ada yang mantap nih..." Kata orang yang masuk itu
"Iya tuh, bagus juga.... Gede loh" Kata orang kedua yang masuk. Orang pertama adalah Chintya, teman sekelasku juga dan yang kedua Icha, kakak kelasku yang merupakan sepupu Chintya. Mereka berdua terkenal sebagai ce yang hot di sekolah.
"Boleh ikut ga nih? Tanya Icha pada Vani
"Boleh aja kok..." jawab Vani

Aku merasa sangat terkejut dengan mereka, mereka masuk tiba-tiba dan seperti mau ikut dengan aksi kami. Kalo mereka mau ikut, Rejeki jangan ditolak ah...

"Tapi jangan di sini dong tempatnya, masa sempit gini sih?" kata Chintya
"Mending kita ke rumahku aja, kebetulan lagi kosong tuh" tambah Icha
"Ya udah, tapi cepetan dong, nanggung nih... Belum dikeluarin..."
"udah santai aja, nanti kita keluarin bertiga, santai aja" jawab Icha




Agen Poker Online - Akupun langsung mengenakan seragamku kembali, lalu kami berjalan menuju parkiran, aku naik sepeda motor bersama Vani, Icha dan Chintya naik mobil mereka, di perjalanan, Vani menggesek-gesekkan dadanya di punggungku, kayaknya ga sabar juga nih si Vani.
Akhirnya tiba jugalah kami di rumah Icha, Icha dan Chintya sudah sampai duluan di sana, mereka menunggu kami, akhirnya kami masuk ke dalam rumah, Icha mengunci pintu rumahnya. Aku duduk di sofa, dan mereka mulai mengelilingi oleh mereka bertiga, Icha mulai melingkarkan tangannya di leherku sambil berdiri, dan langsung menciumiku, sementara Chintya dan Vani duduk di sebelah kiri dan kananku. Mereka mulai mengelus-elus dada dan selangkanganku, sesuatu mulai mengeras di selangkanganku.

Lalu aku memeluk Icha, mendekapnya dengan sangat keras, saat itu aku tidak tahu siapa memegang bagian tubuhku yang mana, saat itu aku merasakan ada yang membukakan celanaku, lalu menariknya dengan sedikit kesulitan untuk membukanya, tinggallah baju seragamku dengan celana pendek ketatku, tanpa ada apa-apa lagi di dalamnya, aku melepaskan ciumanku dengan Icha, lalu kulepas baju seragamku, kini aku telanjang tanpa menggunakan pakaian apapun, lalu aku mencium Vani, sambil Vani mengocok-ngocok penisku, Chintya mulai menjilati dadaku, menghisap putingku, terasa sangat geli. Icha membuka bajunya, lalu melemparkannya kepada aku dan Vani yang sedang bercumbu. Kulemparkan kembali kepadanya.

Terlihat kulit pada dada Icha yang sangat putih mulus, seperti punya mantanku dulu, Sarah.
Aku mulai meraba-raba dada Icha, menyelusup dari luar BHnya, lalu Icha membukakan BHnya, semakin terlihat jelas kalau Icha luar biasa cantiknya, lalu Icha membuka roknya ke bawah, juga CDnya, aku sangat suka melihatnya, lalu aku lepaskan cumbuanku pada Vani, aku berdiri dan langsung mencumbu Icha lagi, tanganku meremas-remas kesemeknya, lalu aku mendorongnya ke sofa, Icha malah berdiri, menarik tanganku, mengajak aku menuju kamarnya, ada sebuah ranjang yang besar, aku langsung ditolaknya hingga berbaring di ranjang, kulihat Vani dan Chintya menyusul kami ke sini.

Icha mulai mengocok-ngocok penisku, tak lama ia mengocok, lalu Icha menghisapnya dengan penuh semangat, aku sampai melayang dibuatnya. Lalu kulihat Chintya dan Vani mulai membuka seluruh pakaian mereka, hingga telanjang bulat, body mereka bagus semua, aku ga bosan-bosan ngeliatin mereka, Chintya lalu memasang posisi meletakkan memeknya ke wajahku, aku langsung menjilatinya. Vani juga mengocok memeknya sendiri, aku sangat suka melihat pemandangan seperti ini. Mereka semua meraung-raung, mendesah, dan berteriak kenikmatan.

Icha yang sepertinya sudah mulai bosan menghisapi penisku mulai bangkit dan berusaha menduduki penisku dan memasukkan penisku ke dalam memeknya yang sudah basah terangsang. penisku merasakan betapa nikmatnya memek Icha, aku menggoyangkan pinggulku dengan cepat, Icha pun meresponnya dengan baik, Icha juga membalas gerakan pinggulku dengan sangat liar, melihat itu, Vani menghampiri Icha dan langsung mencium Icha dengan sangat liar, wow! Ini semua sangat hebat, sangat luar biasa rasanya 3 anak SMA bercinta dengan liar begini!

"Hmmmm, enak banget nih... Akkkhhhhh........" Desah Icha yang bergoyang liar di atas tubuhku, tak lama kemudian, Icha ambruk ke tubuhku, Icha mengalami orgasme. Icha lalu bangkit dan pindah ke samping kami bertiga, Icha terlihat lemas dan ia tertidur.
Vani meraih penisku dan menghisapnya, sementara Chintya masih bertahan dengan hisapanku di memeknya, aku masih dalam posisi berbaring di ranjang.
"Vaniii... Aku mau ngerasain penis si Ramon... Pengen banget nih... Akkkkhhhh...."
"Ya udah, sini dong"
"Entar, kamu nungging aja, Chin, biar doggie" suruhku
Chintya lalu menungging, aku sempat meremas-remas pantat dan memeknya, lalu aku mencoba memasukkan penisku ke dalam memeknya.
"Aaakkkkhhh.... Aaaahhhh...." Itulah yang keluar dari mulutnya saat penisku masuk seluruhnya ke dalam memek Chintya
"Aaahhh... Enak banget memek kamu, Chin, aku suka banget... Oooohhh...."
"Kencengin, Mon, Kerasin... penismu enak banget, kenceng beibh.... Ooooooooohhhhhhh.........."
Setelah 7 menit bertahan dalam posisi ini, kurasakan seperti ada yang mau keluar dari dalam penisku, akhirnya aku ngecrot di dalam kesemeknya sambil mengangkat tubuh Chintya dan mencium bibirnya dari samping.

"Oooohhh.... Enak banget beibh... Aku keluar juga nih... Oooohhh.... Aaaahhhh...."





Agen Judi Terpercaya - Tubuh kami berdua pun ambruk, dan jalantolku masih berada di dalam kesemeknya, kami tergeletak dalam posisi menyamping. Aku mulai bangkit, kulihat banyak sekali spermaku di kesemek Chintya yang meluber keluar kesemeknya.
"Enak banget beibh... penis kamu keras banget... Aku suka banget..." katanya, ia pun terbaring lemas, menaruh kepalanya di atas tubuh Icha
Kulihat Vani mengangkangkan pahanya, dan memasukkan 2 jarinya ke dalam memeknya.
Aku beristirahat sejenak, penisku masih lemas dari orgasme tadi. 10 menit aku beristirahat sambil kupejamkan mataku. Kulihat Vani sedang mengocok-ngocok memeknya dengan jarinya, aku langsung menghampirinya, dan mencumbuinya, aku mulai dari bibir, leher, lalu aku menyusu di dadanya, dadanya sangat besar, berukuran sekitar 36B, karena tubuhnya termasuk besar. Lalu aku menjilati memeknya, dan mengocok-ngocok memeknya dengan jariku, Vani mengalami orgasmenya.

"Aaaaaaaaaaahhhhhhhhhh................ Ennnnaaakkkkkk......."

Kudiamkan jariku di dalam memeknya sesaat, lalu kukeluarkan.

"Kamu mau penisku, sayang?" tanyaku
"Mau banget, sayang, ayo dong, cepetan...! Masukin...!"

Kini aku berada di antara kedua pahanya, mengangkat kedua kakinya ke atas bahuku, lalu mencoba memasukkan penisku ke dalam memeknya yang sudah basah dan merekah merah.

Masuklah penisku ke dalam memeknya.

"Oooohhh... Aaaahhhh... Eeennnaaakkkk..." Erangnya saat aku menggoyang penisku
Semakin cepat aku menggoyang jalantolku. Kali ini rasanya penisku lebih tahan dari pada tadi, mungkin karena sudah dikeluarin sekali pikirku, lama dalam posisi seperti ini, aku meminta Vani untuk tidur menyamping, tanpa mengeluarkan penisku dari dalam memeknya, aku memutar posisinya miring ke kiri, dengan posisi ini aku masih menggoyang pinggulku dengan kencang. Tanganku dalam posisi meremas-remas pantat dan dadanya yang merah bekas cupang, pantatnya merah karena kutampar-tampar.




Agen Poker Online - Kulihat Icha dan Chintya mulai bangun, mereka tiduran sambil menonton permainan aku dan Vani.
Sambil aku ngentot dengan Vani, Icha menghampiriku dan menciumiku, sepertinya dia mau lagi, semakin kencang aku menggoyangkan pinggulku, lalu kuberhenti sebentar, aku memutar tubuh Vani ke posisi doggie, karena aku suka sekali posisi ini, dalam posisi ini aku meremas-remas dada Vani, semakin Vani mendesah dan berteriak, sementara sambil menggoyang aku berciuman dengan Icha, semakin kukencangkan goyanganku dan akhirnya Vani mengalami orgasmenya.
Langsung kulepas penisku dari memek Vani, aku langsung bergerak menuju Icha yang sudah telentang membuka pahanya, aku memasukkan jalantolku ke dalam vaginanya.
Aku menggoyang tubuh Icha sambil menindihnya, kami berciuman, kami berdua bertahan lama dalam posisi ini.
"Mon... Mau keluar nih aku... Aaaahhh.... Enak banget..."
"Aku juga kak..."
Wajah Chintya dan Vani berada di atas perut dan dada Icha, seperti menungguku untuk orgasme.
Akhirnya aku cabut jalantolku keluar kesemeknya, dan keluarlah cipratan orgasme Icha, sangat deras. Lalu aku menembakkan spermaku ke wajah Chintya dan Vani, Chintya langsung menghisap penisku sampai lemas.
Akhirnya kami bertiga tergeletak lemas di atas ranjang, di depanku ada Icha, di kiriku ada Chintya, dan di dadaku terbaring tubuh Vani.

"Thanx banget, Mon. Aku suka banget penis kamu, lain kali kita bisa main lagi kan?" kata Icha
"Iya, Mon. Kita suka banget penis kamu, walaupun ga terlalu gede, tapi kamu bisa main lama" puji Vani
"Kapan bisa main lagi, Mon?" tanya Chintya
"Kapan aja aku bisa kok main sama kalian, kalo mau juga di mana aja aku lakuin, di sekolahan juga jadi!"
"Bener nih? Gimana kalo besok kita main lagi di sekolahan?" kata Icha
"Ah gila ah... Aku ga mau" tolak Chintya
"Boleh... Asalkan pas udah sepi..."
"Ga enak dong kalo sepi, ga seru..." Kata Icha lagi
"Ah, aku tetep ga mau..." Kata Chintya, Chintya mulai memejamkan matanya dan sepertinya dia kelelahan dan tidur.
"Terserah kalian semualah... Yang penting kalo lagi pengen, hubungi aja aku... Hahaha..."

Itulah kisahku bersama 3 gadis hot sekolahku, lain kali akan kuceritakan pengalamanku lagi...


Salam admin MrPoker168 Agen Poker Terpercaya | Judi Online Terpercaya | Situs Judi Online | Agen Judi Terpercaya | Agen Judi Online Terpercaya Agen Poker Online

Kamis, 17 Agustus 2017

Bandot Tua Doyan Sex

Bandot Tua Doyan Sex





Agen Bola Terpercaya - "Dasar bandot tua, udah dibilangin masih ngeyel aja" ujar Dewi setelah melihat pesan di smartphone miliknya.
"Ada apa sayang?" tanya suaminya yang sedang berbaring di sebelahnya.
"Si tua Joko ini, masih saja ngerayu mama, padahal dia udah punya anak dan istri loh, mentang-mentang mama udah janda, seenaknya saja dia ngerayu" cerocos Dewi panjang lebar, sementara suaminya hanya tersenyum saja.
"Sabar, sayang. Jangan marah-marah terus" balas suaminya lembut sembari mencumbunya.
"Gimana ga marah, orang ga tau diri itu udah brani main ke rumah mama loh" Dewi semakin berapi-api. Suaminya sampai bingung bagaimana menenangkannya. Wanita yang cantik dan seksi itu memang terkenal agak galak, tak hanya di sikapnya saja, tetapi juga di ranjang.
"Lah terus mama gimana?" suaminya mencoba mengalihkan isu.
"Mama ya biasa-biasa aja, tau sendiri kan kalo mama itu orangnya nggak tega-an" Dewi masih membaca pesan dari mamanya itu sambil menggerutu.
"Susah juga sih ya, harusnya mama yang nolak tuh orang" balas suaminya lagi, kali ini ikut melihat pesan di smartphone itu.
"Pokoknya sekali lagi dia datang ke rumah mama, bakalan aku labrak" Dewi menutup percakapan dengan penuh emosi, suaminya kembali tersenyum karena sudah paham dengan watak istrinya.




Agen Bola Terpercaya - "Sayang, aku ijin ke rumah mama ya" Dewi menelpon suaminya untuk berpamitan.
"Lho, ada apa yang siang-siang gini" balas suaminya yang masih ada di kantor.
"Si bandot tua itu datang ke rumah mama lagi" jawab Dewi penuh emosi.
"Sabar ya sayang, ya gpp kalo km mau ke rumah mama, pokoknya hati-hati di jalan" balas suaminya lembut.
"Iya sayang, makasih ya" Dewi mengakhiri percakapan dan bergegas menyiapkan motor matic yang terparkir di halaman. Tanpa membuang waktu Dewi segera berangkat ke rumah mamanya. Hanya memakai kaos lengan pendek dan celana jins panjang saja, baru kali ini dia keluar rumah tanpa memakai make-up.
Rumah mamanya tidak begitu jauh dari rumahnya, hanya sekitar 15-20 menit saja jika ditempuh dengan kendaraan. Tak lama kemudian Dewi pun sampai di rumah mamanya, namun ternyata kondisi rumah itu sudah sepi.
"Lho, mana orangnya?" ujar Dewi penuh emosi saat melihat mamanya yang ternyata sendirian.
"Baru aja pulang, Wi" balas mamanya singkat, agak kuatir juga melihat anaknya yang lagi emosi.
"Rumahnya di mana sih? Biar aku datengin rumahnya, sekalian aku laporin ke istrinya" Dewi sudah tidak bisa menahan emosi. Dengan terpaksa mamanya pun memberikan alamat lelaki tua bernama Joko itu, yang ternyata tidak jauh dari sana.





Agen Bola Terpercaya - Setelah pamit ke mamanya, Dewi kembali memacu motornya, beralih pergi dari rumah itu. Melewati jalanan yang agak ramai dan ditambah sengatan matahari. Tak lama kemudian Dewi pun sampai di perumahan yang sesuai dengan alamat dari mamanya. Segera saja dia menuju ke pos satpam untuk bertanya.
"Permisi, pak. Rumahnya pak Joko itu yang mana ya?" tanya Dewi ramah, dia sedikit menahan emosinya agar tidak melibatkan pihak lain.
"Oh, itu yang di ujung gang, mbak. Lurus aja, terus belok kanan. Nah yang pojokan itu rumahnya, kebetulan ini tadi baru aja datang orangnya" balas si satpam panjang lebar.
"Baik, pak. Terima kasih" balas Dewi sambil membalas dengan senyum ramahnya. Lalu dia kembali mengendarai motornya menuju tempat yang diarahkan oleh si satpam.
Perumahan itu sangat besar, sayangnya terlihat sepi dan lengang, apalagi siang-siang begini, kebanyakan penghuninya mungkin sedang di tempat kerja. Motor Dewi melaju perlahan sampai tiba di tempat yang dimaksud. Pagar rumahnya masih terbuka, sepertinya sang pemilik baru saja masuk dan belum menutup pagar. Dewi segera memasukkan motornya dan memarkirnya di halaman. Dewi juga menutup dan mengunci pagarnya, untuk jaga-jaga agar tidak diambil oleh pencuri yang cukup marak akhir-akhir ini.
"Permisi" teriak Dewi dari pintu depan, meski pintunya masih terbuka tetapi dia tidak mau langsung masuk, marah bukan berarti harus menjadi tidak sopan juga.
"Iya, masuk aja langsung" balas suara lelaki dari dalam, tampaknya dia sedang melakukan sesuatu.
Meski agak ragu-ragu, namun Dewi memberanikan diri untuk masuk ke dalam, dia kembali mengumpulkan amarahnya yang tadi. Agar siap untuk dilepaskan saat bertemu dengan lelaki tua itu.
Dewi sampai di ruang tengah bersamaan dengan lelaki tua itu keluar dari kamar mandi. Wajah lelaki tua itu terlihat garang dengan kumis dan brewok yang lebat, apalagi ditambah tubuhnya yang kekar dengan kulit kehitaman, membuatnya lebih terlihat seperti seorang preman. Saat itu dia hanya memakai celana boxer dan bertelanjang dada, bulu lebat menghiasi dadanya yang bidang.
"Siapa ya?" tanya lelaki bernama Joko itu.
"Apa benar anda yang bernama pak Joko?" Dewi balik bertanya, emosinya sudah mulai kembali.
"Benar, kalo mbak ini siapa kok tiba-tiba datang ke sini?" lelaki tua itu tersenyum mesum melihat body Dewi yang memang aduhai. Apalagi kaosnya agak menempel ke tubuhnya akibat keringat, alhasil semakin menampakkan lekuk tubuh Dewi.
"Saya anaknya bu Dewi" balas Dewi dengan nada penekanan, nama mamanya memang sama dengan namanya, hanya berbeda nama panjangnya saja.
"Oh, anaknya si janda tua itu toh" balas lelaki itu tanpa merasa bersalah. Saat itulah emosi Dewi kembali meledak. Berbagai macam umpatan dan kata-kata kasar keluar dari mulutnya. Kira-kira sekitar 5-10 menit Dewi memberondong lelaki itu dengan ucapannya, sampai lelaki itu hanya bisa diam saja.




Agen SBOBET Terpercaya - Setelah Dewi selesai berbicara, suasana menjadi hening selama beberapa saat karena lelaki itu hanya diam saja. Raut wajahnya terlihat misterius. Namun tiba-tiba dia berlutut di hadapan Dewi, wajahnya menunduk dan mulutnya berulangkali mengucapkan permintaan maaf. Dewi agak terkejut dengan reaksi dari lelaki itu, awalnya dia mengira lelaki itu juga akan melawan dengan kata-kata atau argumennya, tetapi lelaki itu malah bersujud di kakinya dan membuat Dewi bingung hendak berkata apa.
"Baiklah, untuk kali ini akan saya maafkan, tapi lain kali jangan diulangi lagi" Dewi akhirnya mengalah dan menurunkan emosinya.
"Makasih, mbak" ujar lelaki itu tanpa beralih dari posisi sujudnya.
"Saya pulang dulu kalau gitu" lanjut Dewi sembari berbalik dan menuju ke pintu depan.
"Tunggu, mbak. Saya antarkan" lelaki itu dengan cepat beranjak dari sujudnya dan bergegas ke pintu depan. Bukannya membukakan pintu, lelaki itu malah menutup pintu depan dan menguncinya, membuat Dewi agak terkejut.
"Lho, kok malah dikunci?" ujar Dewi polos, sementara raut wajah lelaki itu telah kembali seperti semula, bukan lagi raut wajah bersalah yang ditunjukkan sebelumnya.
"Lu kira bisa seenaknya pulang setelah ngehina orang, lu pikir ini rumahnya siapa?" kali ini Joko yang berkata dengan nada tinggi.
"Kirain beneran minta maaf, ternyata emang bandot tua sialan lu ya" Dewi masih tidak mau kalah.
"Wah wah, besar juga nyalinya lonte satu ini, segede teteknya ternyata" Joko membalas dengan tidak kalah kasar.
"Ngapain takut sama bandot tua" Dewi kembali melawan. Meski dalam hati mulai merasa waswas juga.
"Boleh juga nih lonte, sini lu lawan gue" tantang Joko dengan logatnya yang sok jakarta, padahal medok. Dengan perlahan dia mendekat ke arah Dewi.
"Siapa takut, biarpun cewek tapi aku dulu pernah ikut beladiri" balas Dewi sambil memasang kuda-kudanya.
"Banyak bacot nih cewek" Joko menerjang Dewi sampai keduanya terkapar di lantai. Dengan cepat Joko menindih perut Dewi yang jatuh dalam keadaan telentang, kedua tangan Dewi dicekal dengan tangan kanan Joko saja, ternyata tenaga lelaki tua itu besar juga, sampai Dewi tidak bisa melepaskan diri dari tindihannya.
"Lepaskan aku" teriak Dewi sambil meronta-ronta. Joko pun segera membungkan mulut Dewi dengan tangan kirinya. Sebuah ide melintas di kepalanya, lelaki itu melepaskan cekalan di tangan Dewi, kali ini kedua tangannya membungkam mulut dan hidung Dewi sampai wanita itu megap-megap karena tidak bisa bernafas. Tak lama berselang Dewi pun pingsan karena kehabisan nafas.




Agen SBOBET Terpercaya - Sebuah guyuran air menyadarkan Dewi, kepalanya terasa agak pusing, matanya segera melihat ke sekeliling, rupanya dia sedang berada di dalam kamar mandi yang cukup besar dan mewah. Setelah matanya terbuka lebih lebar, dia baru menyadari jika tubuhnya sudah tidak ditutupi oleh sehelai benang pun, bahkan kedua tangannya terikat ke atas, sebuah tali terikat erat dengan besi yang menggantung di tembok tepat di belakangnya.
"Lumayan, ga dapet ibunya malah dapet anaknya" sebuah suara lelaki mengingatkan Dewi dengan kejadian yang menimpanya.
"Lepaskan aku, dasar bajingan" teriak Dewi begitu melihat siapa yang menyiramnya dengan air tadi.
"Teriak saja sesukamu, ga akan ada yang bisa denger" Joko tersenyum penuh kemenangan. Matanya berkilat melihat suguhan indah di depannya. Kedua payudara Dewi yang masih kencang terlihat begitu mulus dan montok, dengan ukuran sekitar 36C dan puting berwarna merah kecoklatan. Daerah vagina Dewi terlihat tembem dan mulus, sama mulusnya dengan area ketiaknya yang tidak ditumbuhi rambut sedikit pun, entah perawatan apa yang dipakainya. Dengan santai Joko memotret tubuh polos Dewi dengan kamera hapenya beberapa kali, bahkan dia juga sempat merekamnya selama beberapa detik, sedangkan Dewi terus-terusan menghujani lelaki itu dengan umpatan dan sumpah serapah.
"Dasar wanita bodoh, kalau video ini kusebar semua bakalan tau tubuh indahmu dan mulut busukmu hahaha" Joko tertawa puas, dengan santai dia meninggalkan Dewi sejenak untuk menyimpan hapenya. Sementara Dewi mulai merasa menyesal karena tidak menuruti nasihat suaminya yang selalu menyuruhnya agar bersabar.




Agen SBOBET Terpercaya - Beberapa saat kemudian Joko kembali ke kamar mandi, dia membawa sebuah alat kecil yang biasa dipakai di film-film bokep. Dewi yang tidak pernah melihat film porno selama hidupnya tentu tidak tahu kegunaan benda itu. Meski demikian dia tentu melawan saat Joko mencoba memegang area kewanitaannya.
"Apa maumu?" hardik Dewi, meski dalam keadaan terikat tetapi nyalinya belum ciut. Bahkan dia sempat menendang Joko yang mencoba memegang kemaluannya, meski Joko bisa menghindarinya.
"Cuma mau masang ini aja, setelah itu nanti aku bebaskan deh" rayu Joko, kali ini dia agak melunak agar tidak kesulitan untuk memasang benda itu.
"Aku tidak percaya dengan omonganmu" balas Dewi tak mau kalah. Alhasil membuat Joko harus memakai cara yang kasar. Sisa tali yang tergeletak di lantai dipakainya untuk mengikat pergelangan kaki Dewi, setelah itu dia langsung menyelipkan benda itu ke belahan vagina Dewi, meskipun agak susah karena perlawanan dari Dewi.
Tubuh Joko basah akibat perlawanan dari Dewi, wanita itu tidak hanya mengumpatnya tetapi juga meludahinya. Namun tetap saja Joko berhasil memasukkan benda itu, dan benda itu juga sudah mulai bekerja.
"Barang apaan ini?" teriak Dewi saat benda itu mulai bergetar mengikuti irama yang telah diatur oleh Joko.
"Udah, nikmati aja" balas Joko santai, dia hanya duduk di atas kloset sambil mengawasi Dewi. Sementara Dewi mulai merasa gatal akibat getaran dari benda itu. Awalnya dia masih bisa menahan rangsangan yang diterimanya, namun lama kelamaan tentu saja naluri kewanitaannya terpancing, bahkan sesekali dia mulai mendesah pelan agar tidak terdengar oleh Joko.
"Lepaskan benda ini" teriak Dewi tiba-tiba, Joko malah tertawa karena alatnya bekerja sebagaimana mestinya. Sementara raut wajah Dewi semakin memerah karena menahan rangsangan yang terus-menerus menyerangnya. Bahkan tak lama kemudian area vaginanya pun menjadi basah, puting payudaranya pun ikut menegang.
"Beneran mau dilepas aja?" goda Joko saat dia mengetahui bahwa birahi Dewi sudah menguasai wanita itu, terbukti dari putingnya yang menegang dan vaginanya yang basah.
"Aahhh,,barang apa ini, ahhh" Dewi akhirnya tidak kuasa menahan gejolaknya, dia pun mulai mendesah dan meracau tak karuan, seperti kebiasaannya saat berhubungan dengan suaminya. Bagaimana pun juga Dewi hanyalah wanita biasa yang tentu saja tak kuasa menahan birahinya, apalagi sebenarnya Dewi tergolong wanita yang cukup hyper untuk masalah seks. Suaminya terkadang sampai kewalahan dibuatnya.
"Enak ya?" ujar Joko tiba-tiba sambil mencabut benda itu, padahal Dewi hampir saja mencapai klimaksnya, membuat wanita itu merasa seperti ada yang masih mengganjal.
"Nggak" balas Dewi ketus, meski ekspresi wajahnya tidak bisa berbohong, tetap saja dia menolak untuk menyerah.
"Boleh juga nih lonte, bikin makin nafsu aja" gumam Joko, kali ini dia melepaskan celana boxernya dan membebaskan penisnya yang telah menegang sedari tadi. Benda tadi telah dia simpan di saku celananya.




Agen Casino Terpercaya - Dewi cukup terkejut melihat batang penis milik Joko, baru kali ini dia melihat kemaluan lelaki lain selain suaminya, apalagi batang Joko ternyata lebih besar dan lebih panjang daripada milik suaminya. Ditambah dengan rambut kemaluan yang lebat membuat batang itu terlihat semakin garang.
"Gimana? Lebih gede dari suamimu ya?" goda Joko lagi sambil memamerkan batangnya.
"Jangan sombong kau bandot tua" balas Dewi masih dengan nada tingginya.
"Wah, berarti bener ya hahaha" Joko tertawa puas. Dia mulai mendekati Dewi yang berdiri tak berdaya di dekat tembok.
"Mau apa kamu?" bentak Dewi saat Joko telah berada di depannya. Lelaki itu hanya tersenyum sambil meremas kedua payudara Dewi. Dewi memalingkan wajahnya dan menutup matanya, karena bagaimana pun juga dia tidak bisa melawan karena kedua tangan dan kakinya terikat.
"Eh, jangan itu, geli tau" teriak Dewi saat Joko mulai menjilati ketiaknya yang terbuka. Aroma ketiaknya yang khas semakin menguat karena keringatnya telah mengering. Dengan lahap Joko menjilati kedua ketiak Dewi bergantian sampai wanita itu menjerit kegelian. Tak berhenti di sana, lidah Joko berpindah untuk menjilati puting Dewi yang telah menegang, sementara tangannya turun ke bawah untuk mengecek liang senggama milik Dewi.
"Enghh,,emphh,,akhh" Dewi semakin tidak tahan dengan rangsangan yang diberikan oleh Joko, tetapi dia masih memaksakan diri untuk menahan desahannya.
Jari tengah Joko sudah memastikan bahwa liang Dewi telah becek, maka jari tengahnya itu segera menusuk liang Dewi secara perlahan, bersamaan dengan mulutnya yang menghisap puting Dewi. Makin lama hisapan Joko semakin keras, begitu juga dengan kocokan jari tengahnya di liang Dewi, alhasil Dewi menjadi semakin tak berdaya dan akhirnya kembali mendesah dan meracau tak karuan.
"Dasar bajingan, buruan masukin, aku udah nggak kuat ini" teriak Dewi tiba-tiba, dia semakin tak sabaran karena Joko seolah hanya mempermainkan dirinya saja. Lelaki tua itu pun tertawa terbahak mendengar ucapan Dewi.




Agen Casino Terpercaya - "Akhirnya runtuh juga ya pertahananmu" ejek Joko puas. Dia pun segera menyiapkan batangnya, karena dia sendiri juga sudah tidak tahan sebenarnya. Bahkan dengan santai Joko melepaskan ikatan tali di kaki dan tangan Dewi, karena dia yakin bahwa wanita itu sudah takluk kepadanya.
Namun di luar dugaan, ternyata Dewi memanfaatkan kesempatan itu untuk mendorong tubuh Joko hingga terjatuh. Kemudian dia berlari keluar dari kamar mandi. Bahkan dengan cerdik dia mengunci pintu kamar mandi dari luar sehingga Joko terkunci di dalam. Dewi menemukan pakaiannya masih tergeletak di ruang tamu, dengan cepat dia memakainya kembali dan bergegas keluar dari rumah itu. Dalam sekejap motor matic Dewi telah melaju meninggalkan tempat itu, meninggalkan Joko yang terkunci di kamar mandinya sendiri.


Salam admin Gawang168 Agen Bola Online | Agen SBOBET Online Terpercaya Indonesia | Agen Casino Terpercaya Indonesia | Agen Judi Casino Terpercaya | Agen Judi Online Terpercaya | Agen Bola Terpercaya